kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Produksi Kakao Indonesia Belum Maksimal


Rabu, 24 Maret 2010 / 20:08 WIB
Produksi Kakao Indonesia Belum Maksimal


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Meskipun ada perluasan lahan, produksi kakao Indonesia diperkirakan cuma naik tipis di tahun ini. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang, kapasitas produksi kakao di 2010 ini cuma bertambah 20.000 ton saja menjadi 600.000 ton.

Zulhefi bilang, target produksi kakao Indonesia itu sebetulnya jauh dari angka ideal. Pasalnya, saat ini luas lahan perkebunan kakao di Indonesia sudah mencapai 1,4 juta hektar. Nah, dengan luas lahan seluas itu, sejatinya Indonesia sanggup menghasilkan kakao sebanyak 1 juta ton di tahun 2010 ini. "Dengan catatan, kalau kita bisa menggarap lahan dengan baik," katanya.

Tidak maksimalnya hasil garapan lahan kakao membuat produkvititas kakao Indonesia cuma sanggup menghasilkan kakao sebanyak 500 kg per hektar. Padahal, jika dikelola dengan baik bisa menghasilkan kakao antara 700 kg - 800 kg per hektar.

Menurut Zulhefi penyebabnya adalah malasnya para petani kakao untuk memelihara pohon kakao dengan baik. "Para petani tahunya cuma menanam saja, tapi belum punya pengetahuan yang cukup untuk menanam pohon kakao yang baik," katanya.

Namun, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Achmad Mangga Barani menyangkal hal tersebut. Ia mengungkapkan, Kementerian Pertanian memiliki ribuan tenaga penyuluh perkebunan di seluruh Indonesia."Bahkan kita punya tenaga khusus untuk kakao dan tersebar di seluruh daerah," tandasnya.

Achmad bilang penyebab minimnya produktivitas pohon kakao lantaran banyak pohon yang sudah berusia tua sehingga rentan terkena serangan hama. "Sehingga harus ada program peremajaan," katanya.

Kementerian Pertanian (Kementan) berencana akan melakukan peremajaan tanaman kakao seluas 58.000 hektar tahun ini Targetnya dalam tiga hingga empat tahun mendatang total area yang diremajakan mencapai 400.000 ha. "Nantinya. produktvitas juga bisa meningkat menjadi 1 juta ton per hektar," tuturnya.

Menurut catatan Kementan, berdasarkan angka sementara, produksi kakao tahun lalu mencapai 758.411 ton. Sedangkan tahun ini ada sedikit kenaikan menjadi 776.618 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×