kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ABM Investama (ABMM) Incar produksi batubara 15 juta ton di 2020


Minggu, 08 Desember 2019 / 15:05 WIB
ABM Investama (ABMM) Incar produksi batubara 15 juta ton di 2020
ILUSTRASI. Pada RUPST kali ini, ABM mengumumkan untuk membagikan dividen sebesar Rp 100 miliar.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski pergerakan harga batubara masih rentan mengalami koreksi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) tetap akan meningkatkan produktivitas penambangan batubaranya di masa mendatang.

Direktur ABMM Adrian Erlangga menyebut, pihak ABMM membidik produksi batubara sekitar 15 juta ton pada tahun 2020 nanti. Angka tersebut lebih tinggi dari target produksi batubara ABMM di tahun ini yaitu sekitar 11 juta ton. Sedangkan sampai kuartal tiga lalu, perusahaan telah memproduksi 8,5 juta ton batubara atau naik 19,72% (yoy).

Baca Juga: Guna perbaiki kinerja, ABM Investama (ABMM) perkuat sinergi dengan anak usaha

Adrian mengaku, ABMM sebenarnya sudah memiliki gambaran produksi batubara hingga lima tahun ke depan. Hanya, ia enggan menjelaskan proyeksi produksi batubara perusahaan lebih rinci.

Yang pasti, penetapan proyeksi atau target produksi batubara secara jangka panjang dinilai penting bagi perusahaan ini. “Kalau target sudah ditetapkan jauh-jauh hari, kami bisa menyiapkan alat-alat tambang yang dibutuhkan lebih cepat,” ungkap dia, Jumat (8/12).

Adrian menambahkan, sejatinya harga batubara di pasar global tidak bisa dikontrol. Maka dari itu, ABMM tidak terlalu memusingkan sentimen tersebut dan tetap meningkatkan produktivitas tambang batubaranya.

ABMM juga akan meningkatkan sinergi dengan anak usahanya dalam menjalankan proses produksi batubara secara terintegrasi. Perusahaan ini juga akan melakukan review ulang terkait proses pemasaran produknya, sehingga diharapkan batubara yang dihasilkan dapat sepenuhnya terserap oleh pasar.

“Kami yakin pasar batubara global masih tetap stabil di tahun depan, meski tetap ada potensi gejolak dari sisi harga,” papar Adrian.

Baca Juga: Soal DMO Batubara, Kalangan Pengusaha Tak Satu Suara

Sekadar catatan, rata-rata harga batubara acuan (HBA) dari Januari-Desember 2019 hanya mencapai US$ 77,89 per ton. Padahal, di tahun lalu rata-rata HBA mencapai 98,96 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×