Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, pendapatan ABMM juga disokong dari bisnis jasa senilai US$ 131,85 juta, pabrikasi senilai US$ 14,87 juta, dan segmen lain-lain US$ 3,25 juta.
Sampai dengan September 2022, ABMM mencatatkan laba bersih senilai US$ 169,92 juta atau tumbuh 79,9% secara tahunan di mana laba di September 2021 senilai US$ 94,45 juta.
Di akhir Kuartal III 2022, ABMM mencatatkan perubahan pos total aset dan total liabilitas yang melebihi 20% dibandingkan dengan 31 Desember 2021.
Peningkatan pada pos total aset hingga 76,6%. Hingga akhir September 2022 total aset ABMM senilai US$ 1,83 miliar sedangkan di 31 Desember 2021 senilai US$ 1,03 miliar.
Baca Juga: Tahun Depan, ABM Investama (ABMM) Optimistis Permintaan Batubara Tetap Tinggi
Direktur Utama ABMM, Achmad Ananda Djajanegara menjelaskan peningkatan aset ini lantaran ABM Investama mengakuisisi 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) oleh PT Radhika Jananta Raya sebesar US$ 420 juta.
Aksi akuisisi ini turut berdampak pada peningkatan total liabilitas yang melonjak hingga 93,8%. Pada September 2022 total liabilitas ABMM senilai US$ 1,31 miliar sedangkan pada 31 Desember 2021 senilai US$ 679,81 juta.
Achmad menerangkan, peningkatan pos liabilitas karena adanya kenaikan pinjaman bank jangka panjang oleh PT Radhika Jananta Raya sebesar US$ 320 juta ke PT Bank Mandiri Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News