kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ABM Investama raih kontrak baru dari TOBA


Senin, 12 September 2016 / 15:26 WIB
ABM Investama raih kontrak baru dari TOBA


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

TANAH BUMBU. Anak usaha PT ABM Investama Tbk yakni PT Cipta Kridatama (CK) pada semester II tahun ini berhasil memperoleh kontrak jasa penambangan baru dari Pt Trisensa Mineral Utama (TMU) yang merupakan anak usaha dari PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Kontrak tersebut berjangka waktu tiga tahun, terhitung sejak tahun ini hingga tahun 2019 mendatang dengan nilai kontrak mencapai Rp 348 miliar.

Sesuai dengan kontrak yang telah disepakatai pada 1 September 2016, CK selama tiga tahun akan mengerjakan pengupasan lapisan tanah batubara atau overburden removal dan penyewaan alat berat pertambangan. TMU saat ini memiliki tambang seluas 3.414 hektar di Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamantan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara-Kalimantan Timur. Kontrak yang didapat dari TMU ini merupakan kerjasama kesekian kalinya CK dengan Toba Bara Group.

Irfan Setiaputra, Presiden Direktur CK mengatakan bahwa saat ini CK merupakan kontraktor tunggal untuk seluruh perusahaan tambang milik Toba Bara Group. Dengan penurunan harga yang terjadi pada waktu beberapa tahun belakangan CK mampu menjaga kepercayaan klien sehingga masih mampu mendapatkan dua kontrak baru pada tahun ini.  Selain TMU, sebelumnya CK juga melakukan kerjasama berdurasi 5 tahun dengan PT Indomining (IM) pada April 2016 dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) di Juni tahun lalu.

Keseluruhan nilai kontrak antara CK dengan Toba Bara Group mencapai nilai Rp 6,3 triliun dan menjadikan CK sebagai kontraktor jasa penaambangan tunggal bagi Toba Bara Group. Padahal di tengah situasi yang kurang menguntungkan ini, banyak perusahaan yang justru melakukan review terhadap kontrak jasa penambangan salah satunya penurunan produksi. Khusus pada tahun ini, CK menargetkan untuk mendapatkan 3 kontrak baru, dengan perolehan dari TMU maka perusahaan tinggal mengejar satu kontrak lagi hingga akhir tahun.

Dumaria Panjaitan, Corporate Communication CK mengatakan bahwa perusahaan masih akan mengejar satu kontrak lagi pada semester II tahun ini. Apalagi sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara terbesar, CK mampu menyediakan layanan lengkap mulai dari pit ke port bagi produsen-produsen batubara. Sejak tahun 2013 juga, perusahaan mengembangkan bisnisnya ke jasa konstruksi untuk menyasar pangsa pasar baru seperti sektor industri pertambangan, minyak dan gas, geothermal, dan infrastruktur umum.

"Iya tahun ini dua kontrak baru berasal dari TOBA, untuk proyeksi sendiri kami targetkan 3 kontrak baru," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (7/9).

Sebelum TMU, CK juga menandatangin kontrak dengan PT Indomining senilai US$ 82 juta pada kuartal II untuk melakukan kegiatan overburden removal di tambang seluas 638 ha yang terletak di Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara-Kalimantan Timur. CK sendiri sesuai kontrak akan mampu melakukan pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 65 juta Bcm hingga tahun 2021. Artinya pada tahun ini, kontrak baru yang CK dapatkan memiliki total senilai Rp 1,485 triliun.

Jumlah ini masih kalah dibandingkan dengan tahun lalu, yang didapatkan dari satu kontrak dengan anak usaha TOBA yang lainnya yakni PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN). Pada Juni 2015, CK menandatangi kontrak kerjasama yang nilainya mencapai US$ 396 juta atau setara dengan Rp 5,11 triliun. Tahun lalu, CK memberikan kontribusi pendapatan kepada ABM Investama secara konsolidasian mencaai US$ 304 juta atau setara dengan 47% dari total pendapatan ABM Investama.

Sampai dengan semester I, kontribusi yang didapatkan ABM melalui kontraktor tambang dan tambang mencapai US$ 175,78 juta atau. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 12,5% dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$ 200,89 juta. Pendapatan ABM Investama pada semester I tahun ini mencapai US$ 279,95 juta yang 40,7%nya didapatkan dari jasa penambangan dan tambang batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×