kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset Indonusa (ACST) bidik sejumlah kontrak baru untuk kerek kinerja


Rabu, 11 September 2019 / 17:31 WIB
Acset Indonusa (ACST) bidik sejumlah kontrak baru untuk kerek kinerja
ILUSTRASI. ACSET Indonusa


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk  (ACST ) terus berupaya meningkatkan kinerja hingga tutup tahun 2019. Untuk itu, Ascet Indonusa fokus membidik sejumlah proyek baru yang dapat mengenjot kinerja perusahaan.

Sekretaris Acset Indonusa Maria Cesilia mengatakan, perusahaan tengah fokus untuk memperoleh beberapa proyek baru, termasuk proyek infrastruktur.
Dalam catatan Kontan, pada tahun ini ACST mengincar perolehan kontrak sebesar RP 15 triliun.

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) menambah utang ke United Tractors (UNTR) jadi Rp 4 triliun

"Perolehan kontrak baru per semester pertama tahun ini Rp 1,4 triliun," ungkapnya, Rabu (11/9).

Adapun kontrak baru itu sebanyak 6 kontrak anyar dengan kontributor terbesar berasal dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun berkapasitas 2 x 25 MW, disusul Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa I Civil Works, Runoff Pond PLTU Batang, Skysuites Mega Kuningan, Jakarta International Collage, dan PT Bayer Indonesia.

"Di semester 2 kami fokus mendapatkan proyek infrastruktur dan juga mendapatkan proyek struktur serta pondasi dengan tetap menerapkan know your counterpart," lanjutnya.

Sampai semester 1 2019, anak usaha Astra ini membukukan pendapatan sebesar Rp 1,55 triliun atau turun 7% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Selesaikan Studi Kelayakan Proyek Tol Cikunir–Ulujami

Penurunan tersebut disebabkan disebabkan oleh adanya penurunan pendapatan dari sektor infrastruktur seiring dengan hampir selesainya proyek berjalan. Pada periode tersebut, ACST juga menorehkan kerugian Rp 404,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×