kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 1.500 restoran di mal bakal gulung tikar, gelombang PHK tak terelakan


Jumat, 09 Oktober 2020 / 21:15 WIB
Ada 1.500 restoran di mal bakal gulung tikar, gelombang PHK tak terelakan
ILUSTRASI. Restoran Es Teler 77 di Mal Kokas saat PSBB Jakarta


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan saat ini sudah ada ribuan restoran yang beroperasi di mall terancam tutup permanen akibat pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan sampai dengan saat ini sudah ada 800-1.500 restoran di mal berpotensi gulung tikar akibat pandemi Corona,  khususnya karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Adapun jumlah restoran yang berpotensi tutup ini merupakan 20% hingga 30% dari jumlah restoran yang ada saat ini, yakni sebanyak 4.000-5.000 restoran. 

"Untuk nilai kerugiannya kami belum menghitungnya secara rinci. Namun restoran yang berpotensi tutup tadi dari brand besar yang punya banyak cabang di mall," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/10). 

Maulana tidak memerinci brand apa saja yang akan tutup. Yang terang, masalah ini disebabkan karena pendapatan restoran tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran (kewajiban) yang harus dibayarkan ke mall. 

Maulana memaparkan di dalam mall ada ekosistem di mana tenant atau pemilik restoran harus membayar kewajiban sewa ke pihak mall, bahkan hingga ratusan juta tiap bulannya. Namun, saat ini pertumbuhan pendapatan restoran sangat kecil meski PSBB dilonggarkan. 

Di sisi lain, mall yang harus membayarkan pajaknya ke pemerintah, belum bisa membuat tempatnya ramai karena adanya pembatasan. Alhasil, masalah ini menjadi kendala bagi pemilik restoran dan juga mall. 

Maulana mengatakan apalagi ketika PSBB jilid II ini diterapkan dengan mendadak, bisa dibilang keadaan menjadi jauh lebih berat lagi.. "Kemungkinan dampaknya lebih parah dibandingkan PSBB jilid I. Resiko terburuk adalah penutupan restoran bisa melebihi dari pada saat ini," jelasnya. 

Maulana menegaskan saat ini pelaku industri berjibaku bagaimana caranya bisa terus bertahan. Adapun jika PSBB terus diperpanjang hingga akhir tahun, Maulana mengatakan gelombang PHK berpotensi semakin besar. Selain itu juga menimbulkan potensi konflik antara pemilik mall dengan tenant karena tidak punya biaya untuk membayar kewajibannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×