kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada corona dan gejolak minyak mentah, permintaan alat berat bisa turun


Kamis, 12 Maret 2020 / 21:35 WIB
Ada corona dan gejolak minyak mentah, permintaan alat berat bisa turun
ILUSTRASI. Tantangan terbesar bisnis alat berat datang dari penyebaran virus corona dan gejolak minyak mentah dunia.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) memperkirakan tahun ini agaknya akan menjadi tahun yang agak berat bagi agen tunggal alat berat di dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung, permintaan alat berat tahun ini bahkan diprediksi bisa menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua PAABI Adrianus Hadiwinata menjelaskan tantangan terbesar datang dari penyebaran virus corona (covid-19) dan gejolak minyak mentah dunia. Menurutnya, kedua katalis negatif ini bisa berakibat ada perlambatan pertumbuhan ekonomi baik di tingkat global, regional, maupun domestik.

Menurut Adrianus, kondisi ini akan diikuti oleh berbagai dampak turunan yang akan bisa dirasakan di hampir semua sektor pengguna alat berat, seperti misalnya pertambangan, minyak dan gas (migas), konstruksi, kehutanan, dan perkebunan.

Baca Juga: Hingga awal Maret, produksi batubara nasional tembus 94,72 juta ton

Pada sektor energi misalnya, permintaan energi yang berkurang akibat virus corona bisa berdampak kepada penurunan harga batu bara. Apabila hal ini terjadi, maka investasi di sektor pertambangan otomatis akan berkurang.

Hal ini selanjutnya diperparah dengan adanya gejolak minyak mentah dunia. Pasalnya, harga jual yang menurun drastis akan membuat investasi di sektor migas menjadi kurang menarik. Kondisi-kondisi ini pada gilirannya juga bakal memengaruhi permintaan alat berat di sektor-sektor terdampak.

“Kalau tidak ada investasi, tidak ada pembangunan, maka tidak ada pemakaian alat (berat) pula,” terang Adrianus kepada Kontan.co.id, Kamis (12/03).

Baca Juga: Roda Ekonomi Berputar Perlahan, Bisnis Pembiayaan Alat Berat Ikut Lesu

Menimbang kondisi yang ada, Adrianus berharap pemerintah dapat segera menanggulangi krisis kesehatan yang ditimbulkan oleh virus corona secara efektif. Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah terus melanjutkan program pembangunan infrastruktur, industri pengolahan sumber daya alam, serta industri manufaktur penunjang ekspor.

Melalui langkah-langkah ini, Adrianus optimistis gairah aktivitas ekonomi masyarakat bisa kembali bangkit. “Kami melihat hanya pemerintah lah yang bisa membantu kinerja industri alat berat,” tutur Adrianus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×