kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.239   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.049   -16,47   -0,23%
  • KOMPAS100 1.054   -1,74   -0,16%
  • LQ45 828   -2,74   -0,33%
  • ISSI 214   -0,28   -0,13%
  • IDX30 424   -0,61   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   0,42   0,08%
  • IDX80 120   -0,32   -0,27%
  • IDXV30 125   1,11   0,89%
  • IDXQ30 142   0,21   0,15%

ADA: Investasi Data dan Teknologi Akan Sangat Krusial di 2022


Kamis, 13 Januari 2022 / 06:05 WIB
ADA: Investasi Data dan Teknologi Akan Sangat Krusial di 2022


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Untuk itu, menurut Suraj, pelaku bisnis harus menyadari adanya solusi teknologi yang dapat mengoptimalkan upaya pemasaran di berbagai industri. Dengan peningkatan tahunan lebih dari 13%, ada sekitar 8.000 solusi pemasaran yang dapat diakses di pasar global pada tahun 2020, dengan solusi data menjadi salah satu aspek yang berkembang pesat.

Lebih lanjut, solusi bisnis berbasis data berkembang pesat seiring dengan semakin banyaknya data yang tersedia. Sejalan dengan itu, pelaku bisnis memerlukan lebih banyak teknologi yang mampu memberikan wawasan serta petunjuk dari kumpulan data tersebut.

"Kemudian, kita dapat menggunakan data tersebut untuk seluruh media, materi marketing, dan interaksi konsumen,” ungkap Suraj dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/1).

Suraj menambahkan, pengelolaan alur kerja pemasaran yang komprehensif dan terotomatisasi pada beberapa bagian pemasaran juga menjadi area penting lainnya yang perlu diperhatikan. Ini adalah solusi yang harus dipertimbangkan di tahun mendatang.

Baca Juga: Kian Mesra Gaet Pinjol dan E-commerce, Bank Harus Perhatikan Perlindungan Data

Berdasarkan laporan “Roaring 20s: The SEA Digital Decade” dari Google, Temasek, dan Bain, Indonesia setidaknya memiliki 21 juta konsumen digital baru sejak awal pandemi (hingga paruh pertama 2021). Sebesar 99% konsumen berniat untuk terus memakai platform digital.

Konsumen Indonesia juga merupakan pengguna internet yang aktif sehingga sektor ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$ 70 miliar pada tahun 2021. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 49% dan diprediksi meningkat dua kali lipat menjadi US$ 146 miliar di tahun 2025.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa banyak bisnis yang menggunakan perangkat digital untuk berkomunikasi secara lebih baik dengan konsumen. Kemudian sebanyak 69% berencana untuk meningkatkan penggunaan perangkat pemasaran digital dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Ini Saran Pengamat Terkait Rencana Penerbitan POJK Tentang Ukuran Bank Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×