Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Pemerintah tengah mengedepankan pembangunan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Bahkan pemerintah berniat untuk menerbitkan Peraturan Presiden terkait jargas agar pembangunan proyek ini bisa lebih masif lagi.
Biarpun begitu, PT Pertamina (Persero) selaku BUMN yang juga kebagian tugas membangun jargas tidak khawatir proyek pemerintah ini akan menganggu penjualan LPG Non Subsidi. "Kalau LPG non subsidi sudah ada konsumennya masing-masing," ujar Menurut Adiatma Sardjito Vice President Corporate Communication Pertamina, Minggu (20/8).
Adiatma bilang sejauh ini yang jadi masalah justru konsumsi LPG 3 Kilogram (Kg). LPG 3 kg sampai saat ini memang masih disubsidi pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah harus mengimpor LPG sekitar 4,5 juta ton per tahun. "Yang jadi masalah adalah subsidi LPG 3kg yang terus membengkak,"imbuhnya.
Terlebih lagi, pembangunan jargas masih terbatas hanya di wilayah yang memiliki sumber gas. Beberapa wilayah yang sudah dibangun jargas oleh Pertamina adalah Prabumulih, Jambi, dan Lhokseumawe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News