Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melanjutkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, program ini nantinya akan diprioritaskan untuk daerah yang dekat dengan sumber gas dan kawasan yang padat penduduk serta sekolah seperti pondok pesantren.
"Prioritas (pembangunan) jargas di daerah yang dekat sumber gas dan rumah-rumah yang sederhana. Ini sesuai arahan presiden bahwa energi nasional harus diprioritaskan yang sifatnya berkeadilan," tutur Jonan seperti dikutip dari website migas.esdm.go.id, Senin (14/8).
Program ini sejatinya telah dilakukan sejak 2009 lalu. Namun, mengingat keterbatasan APBN, pembangunan jargas dilakukan secara bertahap.
Untuk pembangunan tiap sambungan rumah jargas, diperlukan biaya sekitar Rp 10 juta- Rp 12 juta. Sementara untuk daerah yang padat penduduk, biaya pembangunan dapat ditekan hingga kurang dari Rp 10 juta.
Pada tahun ini, pemerintah hanya membangun sebanyak 59.809 SR di 10 Kabupaten/Kota. Sementara untuk tahun depan, Jonan berharap pembangunan jargas pada tahun 2018 mendatang dapat dibangun sekitar 100.000 sambungan rumah (SR).
"Setiap tahun diharapkan jumlahnya meningkatkan agar lebih banyak masyarakat yang menikmati jargas," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (14/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News