Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Menurut Fitch, penurunan peringkat tersebut disebabkan risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan pemerintah di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya," imbuh Ratna.
Sebelumnya, Waskita Karya menyatakan akan terus meningkatkan kemampuan likuiditas melalui percepatan penerimaan piutang termin proyek konstruksi, baik yang dikerjakan dengan skema pembayaran turnkey atau progress payment.
Baca Juga: Dikerjakan saat pandemi, begini progres proyek bendungan Waskita Karya (WSKT)
Per 31 Agustus 2020, Waskita Karya telah menerima pembayaran proyek turnkey sebesar Rp 7 triliun dan skema progress payment sebesar Rp 6,5 triliun.
Selain itu, Waskita Karya akan terus berupaya mengejar target perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 27 triliun hingga akhir 2020.
Sampai dengan kuartal III-2020, perolehan kontrak baru yang dicatatkan Waskita Karya adalah sebesar Rp 11,7 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur, seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News