Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) saat ini masih belum menetapkan anggaran dan periode pembangunan proyek barunya, yakni hotel resort Alila Tarabitan di Sulawesi Utara, Manado.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk Benita Sofia mengatakan pada proyek yang saat ini sedang berjalan, yaitu kondotel The Cliff di Bali, pihaknya juga sedang mengatur pendanaan untuk menyelesaikan pembangunannya.
"Penyelesaian pembangunan condotel The Cliff mencapai sekitar 55% dan pada saat ini, kami sedang mengatur pendanaan untuk penyelesaiannya setelah pandemi Covid-19 berlalu. Sedangkan untuk proyek di Tarabitan, Manado, kami belum menetapkan budget dan periode waktu pembangunannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (31/8).
Baca Juga: Masih rugi, Bukit Uluwatu (BUVA) tak bagi dividen tahun ini
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memang memukul keras industri hotel dan pariwisata, tak terkecuali BUVA. Emiten ini juga telah melakukan efisiensi dengan menetapkan kebijakan unpaid leave selama 2 minggu per April 2020 lalu, dan mengurangi pekerja hariannya serta memutus kontrak kerja dengan tenaga kerja asing.
Tak hanya itu, BUVA juga menutup sementara dua unit hotelnya yakni Alila Ubud dan Alila SCBD akibat pandemi. Tetapi sekarang sudah beroperasi kembali.
"Saat ini semua properti hotel resort kami sudah beroperasi dan menerima tamu secara normal. Tapi dengan tidak adanya akses masuk wisatawan asing ke Indonesia, kegiatan usaha belum bisa penuh seperti sediakala," sambungnya.
Pada semester I 2020, jumlah tamu mancanegara yang menggunakan fasilitas BUVA tercatat berjumlah 7,71 juta orang, menurun 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan pada akhir 2019, BUVA melayani total wisatawan asing di semua unit resort hotelnya sebanyak 16,10 juta atau meningkat 2% dari tahun 2018.
Adapun unit BUVA yang saat ini beroperasi adalah Alila Villa Uluwatu, Alila Ubud, Alila Manggis, Dialoog Banyuwangi, dan Alila SCBD.
Pada semester I 2020, pendapatan terkoreksi 83,28% menjadi Rp 47,82 miliar dari Rp 286,09 miliar. Sedangkan kerugian membengkak 39,13% dari Rp 46,07 miliar menjadi Rp 64,10 miliar di paruh pertama 2020.
Baca Juga: Pendapatan Bukit Uluwatu Villa (BUVA) anjlok 83,28% pada semester 1 2020
"Sejalan dengan langkah perusahaan untuk menunda semua pengeluaran modal sejak awal tahun 2020, serapan pengeluaran modal sangat kecil. Kami prioritaskan pengeluaran modal untuk menjaga kondisi properti seperti perbaikan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News