Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan e-Conomy SEA 2023 menyatakan, perkembangan sektor ekonomi digital di Indonesia, termasuk e-commerce diprediksi melambat pada tahun 2024.
Perlambatan ini disebabkan adanya pergeseran tren belanja online pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini.
Melihat dinamika tersebut, Ninja Xpress sebagai perusahaan industri jasa pengiriman berbasis teknologi berkomitmen untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menghadirkan strategi bisnis yang inovatif dan adaptif.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, mengatakan Ninja Xpress tidak hanya fokus pada pengembangan inovasi layanan ke UKM, tetapi juga secara aktif mencoba untuk mengembangkan layanannya ke segmen bisnis yang menargetkan kerja sama dengan perusahaan.
Baca Juga: Ada Penyesuaian Harga, Biaya Pengiriman Ninja Xpress Bakal Naik Awal Tahun 2024
"Ninja Xpress melihat bahwa peluang kerja sama dengan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di bidang logistik memiliki ruang untuk dieksplorasi dan potensi yang besar bagi para pelaku bisnis untuk berkembang," kata Andi kepada Kontan, Kamis (14/12).
Andi menjelaskan, pada tahun 2022, Ninja Xpress telah memperluas cakupan layanannya dengan mulai membantu pengiriman dari TikTok shop, menghubungkan pelanggan dengan berbagai produk.
Tidak hanya itu, pada tahun 2023, Ninja Xpress memperkenalkan inovasi baru dalam bentuk Ninja Biz, sebuah aplikasi pengiriman paket yang memberikan penawaran atau opsi pengiriman kepada pelanggan dengan opsi pay after delivery.
"ini memungkinkan semua orang untuk mencoba pengiriman paket yang mudah dan nyaman menggunakan layanan Ninja Xpress. Dengan inovasi yang terus kami kembangkan, kami berkomitmen untuk menjadi solusi pengiriman yang tepat bagi semua kalangan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News