Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul Grab, sejak awal pekan ini erembus kabar terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di Gojek. Kabarnya Gojek baru akan mengumumkan kabar PHK itu pada hari ini, Rabu (24/6). Nah akhirnya pihak Gojek mengumumkan pada Selasa (23/6).
Dalam penjelasan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/6) Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek. Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life. Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan. "Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6).
Selain PHK, sebenarnya Gojek memutuskan dua hal yang tak kalah penting untuk bisnis decacorn ini ke depan. Pertama, penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.
Layanan non-inti adalah GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan. Keputusan ini berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Corona. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
Setelah menghentikan GoLife, Gojek akan fokus di layanan inti dan layanan lain yang dianggap prospektif. Apa saja?
Langkah yang telah diumumkan ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti. Di samping juga layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat. Perusahaan ini akan terus menyediakan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau Kitabisa.
Gojek melakukan berbagai penyesuaian bisnis guna mengakomodir perilaku baru pelanggan sejak adanya pandemi. Decacorn ini akan bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk mengakomodir adanya perubahan pada permintaan, membantu merchant yang sebelumnya hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung keberlangsungan mata pencaharian mitra driver.
Gojek juga telah menghadirkan bisnis baru. Seperti penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan makanan ‘siap masak’ di layanan GoFood, serta meningkatkan layanan pengiriman. Nah, kita tunggu saja hasil Gojek membenahi bisnisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News