Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 atau Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) mengklaim tidak ada persoalan terkait pendanaan melalui sponshorship.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan dalam hal pendanaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) telah membentuk Badan Layanan Umum (BLU). Nantinya, tugas BLU tersebut adalah untuk mengelola dana yang berasal dari sponshorship.
"Melalui BLU, harapannya sponsor masuk dari Bank A atau Bank B, masuknya ke Kempora dan sebagian penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," ujar Gatot di Jakarta, Rabu (7/3).
Terkait sponsorship, Gatot bilang ada semacam perebutan kue karena ada perhelatan piala dunia di Rusia. Namun dia mengklaim target perolehan dana yang dibutuhkan dalam Asian Games 2018 tidak terganggu.
Menurut Gatot, hadirnya sponsor lokal menjadi salah satu penopang pendanaan. Pasalnya, banyak perusahaan global yang sudah terlanjut menjadi sponsor Piala Dunia.
"Lazimnya sebuah company itu sudah ada perencanaan dua tahun sebelumnya. Kami baru mengejar sponsor tersebut tahun lalu. Jadi itu yang disebut rebutan kue. Jadi kami tidak kebagian banyak. Yang menolong itu kue dalam negeri," ujar Gatot.
Gatot menyebut, sponsor yang berasal dari BUMN masih mendominasi yakni mencapai 60% dibandingkan swasta.
Dia juga mengklaim pendanaan untuk perhelatan akbar tersebut relatif aman dengan sebagian besar berasal dari APBN.
Berdasarkan catatan KONTAN, kebutuhan dana untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 mencapai Rp 5,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News