Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Mulai tahun 2014, pemerintah akan mendorong terciptanya transportasi massal di enam kota besar Indonesia yang mencakup wilayah metropolitan. Pemerintah telah menganggarkan Rp 384 miliar sebagai stimulus agar pemerintah daerah (pemda) di enam kota itu mempersiapkan transportasi massal tersebut.
Enam wilayah itu antara lain DKI Jakarta (Jabodetabek), Medan (Mebidangro), Surabaya (Gerbangkertosusila), Denpasar (Sarbagita), Bandung (Metropolitan Bandung Raya), dan Makassar (Mamminasata).
Selain enam kota besar itu, pemerintah juga akan memberikan stimulus serupa bagi wilayah lainnya. Hal itu ditunjukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Dalam RPJMN itu pemerintah mencanangkan ada 16 kota metropolitan yang akan mengembangkan transportasi massal seperti Bus Rapid Transit (BRT).
Direktur Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Prihartono mengungkapkan konsep BRT memang adalah pilihan yang paling memungkinkan untuk dikembangkan. Ia bilang selain Jakarta yang akan memperbaiki dan menambah koridor konsep BRT lewat Transjakarta yang sudah eksis saat ini, wilayah lain juga akan didorong untuk segera membangun BRT ini.
Selain itu, ia bilang kereta api perkotaan yang mengangkut penumpang dalam jumlah besar juga akan menjadi fokus untuk dikembangkan. "Pengembangan transportasi massal untuk 16 kota metropolitan dalam kurun waktu 5 tahun itu membutuhkan anggaran Rp 155 triliun," kata Bambang, Selasa (24/12).
Menurut Bambang anggaran itu dipergunakan untuk menyediakan sekitar 200.000 bus beserta sarana dan prasarananya. Bukan hanya itu, kereta api perkotaan pun disiapkan untuk mengangkut sekitar 1,2 juta penumpang per hari ditiap kota besar tersebut.
Beberapa kota lain juga akan dikembangkan konsep Mass Rapid Transit (MRT) seperti yang sedang dibangun Jakarta saat ini. Bambang mengatakan konsep transportasi pada enam kota metropolitan di 2014 ditujukan agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Guna menjamin agar angkutan umum seperti BRT ini nantinya terpelihara dengan baik sehingga masyarakat merasa nyaman, ia mengatakan Bappenas menyiapkan formula Public Service Obligation (PSO) untuk angkutan umum BRT seperti yang selama ini berlaku untuk kereta api ekonomi.
Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan mengatakan bahwa transportasi massal perkotaan memang menjadi isu krusial. "Minimnya transportasi massal di perkotaan membuat kendaraan pribadi lebih dominan dan akhirnya terjadi kemacetan," ujar Mangindaan.
Namun ia mengakui bahwa permasalahan sekaligus tantangan dalam transportasi massal perkotaan selama ini adalah sulitnya mengimplementasikan konektivitas antarmoda. "Transportasi umum seringkali tidak terkoneksi sehingga tidak efisien dan membuat masyarakat lebih mengedepankan kendaraan pribadi dan akhirnya macet tak tereleakan lagi," katanya.
Berikut 16 kota di Indonesia yang akan dikembangkan Transportasi Massal Perkotaan :
1. Jakarta
2. Medan
3. Bandung
4. Surabaya
5. Denpasar
6. Makassar
7. Palembang
8. Semarang
9. Manado
10. Bandar Lampung
11. Gorontalo
12. Surakarta
13. Pekanbaru
14. Yogyakarta
15. Ambon
16. Batam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News