kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Unplanned Shutdown, Produksi Migas Indonesia Tertekan di Awal Tahun


Rabu, 16 Februari 2022 / 17:15 WIB
Ada Unplanned Shutdown, Produksi Migas Indonesia Tertekan di Awal Tahun
ILUSTRASI. Produksi migas di Januari 2022 tertekan akibat unplanned shutdown atau penghentian fasilitas produksi migas.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi migas di bulan Januari 2022 mengalami tekanan akibat unplanned shutdown atau penghentian sebagian atau seluruh fasilitas produksi migas.

Direktur Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan, terjadi unplanned shutdown di Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan ExxonMobil Cepu Limited (ECML).

"Notabene mereka biggest oil producers, sehingga potensi kehilangan produksi besar," ujar Julius kepada Kontan.co.id, Rabu (16/2).

Julius melanjutkan, kondisi ini diperparah dengan pelaksanaan planned shutdown di LNG Tangguh Train-2 selama sebulan untuk perawatan atau maintenance.

Baca Juga: Harga Minyak Mencapai Tertinggi Sejak 2014

Namun, Julius menyebut, produksi migas di awal Februari 2022 sudah mulai menunjukkan tren perbaikan. Kendati demikian, tekanan yang terjadi pada Januari diharapkan tak menyulitkan upaya mengejar produksi pada tahun ini.

"Semoga bisa segera pulih dan kejar target yang memang lumayan tinggi dibanding dengan kemampuan teknis," terang Julius.

Merujuk laman Kementerian ESDM, produksi minyak per 14 Februari 2021 mencapai 633.231 BOPD. Sementara produksi gas mencapai 6.048 MMSCD.

Asal tahu saja, SKK Migas menargetkan produksi minyak tahun 2022 mencapai 703.000 barel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1.036 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara itu, untuk lifting minyak ditargetkan mencapai 703.000 BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD.

Adapun, untuk pengeboran eksplorasi akan mencapai 42 sumur atau meningkat dari capaian tahun 2021 yang sebanyak 28 sumur. 

Selain itu, pengeboran sumur pengembangan bakal meningkat signifikan menjadi 790 sumur dari realisasi 2021 yang sebanyak 480 sumur. Kemudian, untuk sumur kerja ulang (workover) akan mencapai 581 sumur dari capaian tahun lalu sebanyak 566 sumur. 

Peningkatan kinerja juga dilakukan melalui kegiatan well service dari 22.790 kegiatan pada tahun lalu menjadi 29.582 kegiatan di tahun ini.

Baca Juga: Memperoleh Insentif Hulu, Pertamina Intip Peluang di Lapangan Lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×