Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berupaya mempertahankan kinerja bisnisnya di tahun ini di tengah badai pandemi virus corona.
Head of Corporate Communication Indika Energy Leonardus Herwindo mengatakan, kinerja operasional INDY masih terbilang positif hingga kuartal pertama lalu. Pada saat itu, realisasi produksi batubara Kideco Jaya Agung selaku anak usaha INDY telah mencapai 8,8 juta ton.
Catatan Kontan.co.id, produksi batubara dari tambang Kideco pada kuartal satu tahun lalu berada di level 8,3 juta ton. Artinya terjadi peningkatan produksi sebesar 6,02% (yoy) secara tahunan.
Baca Juga: Emiten Batubara Indika (INDY) dan Adaro (ADRO) Masih Nyaman Soal Kurs Rupiah
Volume penjualan batubara Kideco Jaya Agung di kuartal pertama lalu juga berada di level 8,8 juta ton.
Kontributor produksi batubara INDY juga berasal dari anak usaha lainnya yakni Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Di kuartal pertama kemarin, MUTU sanggup memproduksi 479.000 ton batubara dengan volume penjualan sebesar 321.000 ton.
Di tengah wabah virus corona, INDY pun memastikan kegiatan produksi dan penjualan batubaranya dilakukan dengan memperhatikan prosedur kesehatan dan keselamatan bagi pekerja di area tambang.
Manajemen INDY juga masih mempertahankan target produksi batubara sebanyak 30,95 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut terbagi atas produksi batubara dari Kideco Jaya Agung sebesar 29,65 juta ton dan Multi Tambangjaya Utama sebesar 1,3 juta ton.
Walau mempertahankan target produksi, pihak INDY tetap melakukan pemantauan dan evaluasi atas kondisi yang terjadi di masa mendatang. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar kinerja operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik,” tutur Leonardus, Rabu (22/4).
Tak hanya itu, pandemi virus corona tidak mempengaruhi keberlanjutan agenda ekspansi INDY di tahun ini. Terbukti, perusahaan ini tetap akan menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun 2020 sebesar US$ 146 juta.
Dari jumlah tersebut, mayoritas akan digunakan sebagai modal kegiatan operasional anak usaha INDY yakni PT Petrosea Tbk (PTRO). Sebagian capex juga akan digunakan untuk pembangunan fuel storage atau tangki penyimpanan milik INDY di Kariangau, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Indika Energy siap buy back saham perusahaan senilai Rp 300 miliar
“Kami terus memonitor agenda ekspansi ini seiring dengan perkembangan situasi pandemi,” tambah Leonardus.
Ia melanjutkan, upaya diversifikasi serta eksplorasi terhadap berbagai peluang bisnis baru yang potensial tetap akan dijalankan oleh INDY. Usaha tersebut sebenarnya sedang dilakukan oleh INDY, salah satunya adalah pengembangan proyek tambang emas Awak Mas.
Hanya memang, pada saat pandemi virus corona seperti saat ini, fokus utama manajemen INDY adalah keselamatan dan kesehatan para pekerjanya sekaligus memastikan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News