Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Walau mempertahankan target produksi, pihak INDY tetap melakukan pemantauan dan evaluasi atas kondisi yang terjadi di masa mendatang. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar kinerja operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik,” tutur Leonardus, Rabu (22/4).
Tak hanya itu, pandemi virus corona tidak mempengaruhi keberlanjutan agenda ekspansi INDY di tahun ini. Terbukti, perusahaan ini tetap akan menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun 2020 sebesar US$ 146 juta.
Dari jumlah tersebut, mayoritas akan digunakan sebagai modal kegiatan operasional anak usaha INDY yakni PT Petrosea Tbk (PTRO). Sebagian capex juga akan digunakan untuk pembangunan fuel storage atau tangki penyimpanan milik INDY di Kariangau, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Indika Energy siap buy back saham perusahaan senilai Rp 300 miliar
“Kami terus memonitor agenda ekspansi ini seiring dengan perkembangan situasi pandemi,” tambah Leonardus.
Ia melanjutkan, upaya diversifikasi serta eksplorasi terhadap berbagai peluang bisnis baru yang potensial tetap akan dijalankan oleh INDY. Usaha tersebut sebenarnya sedang dilakukan oleh INDY, salah satunya adalah pengembangan proyek tambang emas Awak Mas.
Hanya memang, pada saat pandemi virus corona seperti saat ini, fokus utama manajemen INDY adalah keselamatan dan kesehatan para pekerjanya sekaligus memastikan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News