Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Meski begitu, kegiatan yang ada disertai dengan sejumlah upaya preventif seperti misalnya dengan pemberlakuan cek suhu tubuh bagi karyawan sebelum masuk kantor, meniadakan kegiatan yang melibatkan massa ramai, dan sebagainya.
Ke depannya, Elvina tidak memungkiri bahwa kegiatan produksi bisa saja dikurangi apabila kondisi yang ada menuntut langkah yang demikian. “Untuk minggu depan dan seterusnya masih akan kami diskusikan,” tutur Elvina (21/03).
Dihubungi terpisah, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eskternal Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), Bob Azzam berujar kegiatan di dalam kantor alias back office sudah dikurangi 50% sejak sepekan terakhir dan akan kembali dikurangi 25% lagi seiring adanya anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas sedapat mungkin.
Baca Juga: Industri Karoseri Merasakan Dampak Wabah Corona
Akan tetapi, di sisi lain, kegiatan produksi di TMMIN masih berlangsung, apalagi pasokan komponen yang ada masih bisa menunjang kegiatan produksi. Namun demikian, pengerjaan produksinya memang disesuaikan dengan kondisi permintaan pasar yang ada.
Sedikit informasi, output produksi TMMIN dipasarkan baik ke pasar lokal maupun ke pasar ekspor dengan komposisi yang sebanding, yakni 50:50. Mengintip laman resmi TMMIN, sepanjang tahun 2019 lalu, TMMIN memproduksi sebanyak 171.526 kendaraan dan 213.071 mesin.
Menurut Bob, sejauh ini penurunan pada sisi permintaan belum terjadi. Meski begitu, pihaknya memproyeksi adanya penurunan permintaan pada bulan-bulan mendatang.
“Penurunannya sebesar apa belum tahu, jangankan proyeksi tahun ini, tiga bulan ke depan saja kami masih meraba-raba,” kata Bob kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News