Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman pandemi virus corona (Covid-19) masih membayangi industri dalam negeri di berbagai sektor. Hal ini tidak terkecuali bagi industri otomotif dalam negeri.
Lihat saja, beberapa ajang pameran otomotif di dalam negeri yang biasanya menjadi stimulus pendongkrak penjualan otomotif ditunda penyelenggaraannya guna meminimalisir risiko penyebaran corona.
Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020 misalnya, ajang yang semula dijadwalkan akan dihelat pada 9-19 April 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta serta IIMS regional di kota Makassar yang dijadwalkan pada 15 – 19 April 2020 di Celebes Convention Center (CCC) ditunda penyelenggaraannya.
Baca Juga: Bisa ditiru, ini paket ekonomi Erdogan Rp 250 triliun untuk cegah corona di Turki
Segendang sepenarian, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya yang semula akan digelar pada 20 – 29 Maret 2020 di Grand City Convex, Surabaya pun ditunda penyelenggaraannya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kendati demikian, situasi yang ada agaknya belum sepenuhnya mengganggu kegiatan produksi pabrikan otomotif di dalam negeri.
Co-Chairman I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya pengurangan kegiatan produksi dari anggota.
“Tidak ada laporan, tapi mereka akan memikirkan dan memutuskan sendiri-sendiri,” ujar Jongkie ketika dihubungi Kontan.co.id pada Sabtu (21/03).
Sejalan dengan keterangan Jongkie, sejauh ini kegiatan produksi pada sejumlah pabrikan otomotif di dalam negeri memang masih berjalan sebagaimana biasa.
Corporate Planning and Communication Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Elvina Afny mengatakan, aktivitas produksi di Daihatsu masih berlangsung normal hingga Jumat (20/3) kemarin.
Baca Juga: Genjot penjualan di tengah wabah corona, cicilan Agya mulai dari Rp 1,9 juta
Meski begitu, kegiatan yang ada disertai dengan sejumlah upaya preventif seperti misalnya dengan pemberlakuan cek suhu tubuh bagi karyawan sebelum masuk kantor, meniadakan kegiatan yang melibatkan massa ramai, dan sebagainya.
Ke depannya, Elvina tidak memungkiri bahwa kegiatan produksi bisa saja dikurangi apabila kondisi yang ada menuntut langkah yang demikian. “Untuk minggu depan dan seterusnya masih akan kami diskusikan,” tutur Elvina (21/03).
Dihubungi terpisah, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eskternal Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), Bob Azzam berujar kegiatan di dalam kantor alias back office sudah dikurangi 50% sejak sepekan terakhir dan akan kembali dikurangi 25% lagi seiring adanya anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas sedapat mungkin.
Baca Juga: Industri Karoseri Merasakan Dampak Wabah Corona
Akan tetapi, di sisi lain, kegiatan produksi di TMMIN masih berlangsung, apalagi pasokan komponen yang ada masih bisa menunjang kegiatan produksi. Namun demikian, pengerjaan produksinya memang disesuaikan dengan kondisi permintaan pasar yang ada.
Sedikit informasi, output produksi TMMIN dipasarkan baik ke pasar lokal maupun ke pasar ekspor dengan komposisi yang sebanding, yakni 50:50. Mengintip laman resmi TMMIN, sepanjang tahun 2019 lalu, TMMIN memproduksi sebanyak 171.526 kendaraan dan 213.071 mesin.
Menurut Bob, sejauh ini penurunan pada sisi permintaan belum terjadi. Meski begitu, pihaknya memproyeksi adanya penurunan permintaan pada bulan-bulan mendatang.
“Penurunannya sebesar apa belum tahu, jangankan proyeksi tahun ini, tiga bulan ke depan saja kami masih meraba-raba,” kata Bob kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News