Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tak gentar hadapi efek gulir wabah virus corona yang ditengarai akan memperlambat permintaan industri tekstil.
Sekretaris Perusahaan SRIL Joy Citradewi mengatakan, SRIL lebih mencermati dampak wabah Covid-19 yang mungkin merujuk pada perlambatan permintaan di domestik ataupun global.
Baca Juga: Pelaku industri tekstil menilai, banyak aturan yang hambat serapan tekstil lokal
"Tentu hal ini akan menjadi tantangan semua industri di semua sektor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/3).
Kata Joy, menghadapi tantangan dari efek gulir wabah corona, SRIL akan memaksimalkan utilisasi dan install mesin yang ada.
Di sisi lain, SRIL juga akan fokus pada barang-barang yang memiliki nilai tambah yang tinggi.
SRIL masih optimistis bisa mencapai target tahun 2020 yakni pertumbuhan kinerja di rentang 6%-8%.
Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, tingkat utilisasi produksi SRIL sudah di atas 90%. Hampir penuhnya utilisasi produksi ini terjadi pada semua divisi bisnis SRIL, yaitu benang (spinning), kain mentah (weaving), kain jadi (finishing), dan pakaian jadi (garmen).
SRIL memiliki kapasitas produksi spinning sebanyak 1,15 juta bales benang, weaving 180 juta meter kain mentah, finishing 240 juta yard fabric, dan garmen 32-35 juta potong setiap tahunnya.
Baca Juga: Utilisasi produksi hampir penuh, Sritex hanya targetkan pendapatan tumbuh 6%-8%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News