Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak dapat dipungkiri, pandemi yang terjadi selama setahun terakhir memberikan pengaruh besar pada adaptasi penggunaan internet oleh masyarakat.
Dengan sebagian besar kegiatan bekerja, sekolah dan beribadah dilakukan di rumah, masyarakat kian terdorong untuk memanfaatkan layanan digital dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan ekosistem digital terintegrasi PT Sinergi Solusi Digital Tbk (WIFI) atau Surge telah mempersiapkan sejumlah dukungan dengan konsep Solusi-Preneur untuk semakin mengoptimalkan percepatan adopsi internet sekaligus juga transformasi digital di Indonesia.
CEO Surge, Hermansjah Haryono, menjelaskan suatu ekosistem digital terintegrasi akan mampu mempercepat transformasi digital sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Makin Lengket Telkomsel dan Gojek Pasca Investasi Tambahan Mengucur
Sebagai solusi-preneur atau enabler dari transformasi digital di Indonesia, Surge memiliki tiga pilar ekosistem digital, yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan juga infrastruktur jaringan internet.
“Kami fokus untuk mendorong digitalisasi lingkungan publik melalui pengembangan konsep offline-to-online aset media, serta pengembangan aplikasi smartphone yang didukung jaringan infrastruktur internet yang dijalankan secara terpadu dan mandiri,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Minggu (16/5).
Pandangan ini juga tersirat dalam riset McKinsey yang menunjukkan sebesar 71% konsumen global memilih tawaran dari model ekosistem digital terintegrasi, dimana potensinya mencapai US$ 60 triliun pada tahun 2025. Surge melalui layanan dan anak usaha telah menghadirkan aplikasi yang memberikan nilai tambah di berbagai aspek kehidupan masyarakat, sambil menumbuhkan bisnisnya lewat integrasi ekosistem yang dibangun.
Pertama ada LiniPoin, aplikasi loyalty bagi para pengguna commuter line Jabodetabek. Selain itu, digitalisasi pasar melalui akses wifi gratis dan fasilitas periklanan digital bagi para pedagang di 13 pasar tradisional di bawah naungan PD Pasar Jaya.
Baca Juga: Hasil Studi NeuroSensum: Shopee E-Commerce Ideal Seller
Kemudian, pengembangan aplikasi KAI Access untuk memudahkan masyarakat memesan tiket Kereta Api jarak jauh dan pengembangan aplikasi Jaklingko sebagai sistem transportasi terpadu Jakarta.