Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) memberi pinjaman senilai US$ 600 juta kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk proyek perbaikan transmisi dan distribusi listrik di Pulau Sumatera.
Kepala Unit untuk Administrasi Proyek di Departemen Asia Tenggara ADB Rehan Kausar, mengatakan perbaikan sistem distribusi listrik di Sumatera dan Jawa perlu dibenahi karena permintaan kebutuhan pasokan dari masyarakat yang terus meningkat.
"Keandalan dan kestabilan sistem terus berkurang, seperti pemadaman yang terjadi berkala belakangan ini di Sumatera dan Jawa," ujarnya, Rabu (2/12).
Kausar berharap bantuan pendanaan ABD ini juga dapat meningkatkan pasokan listrik untuk kebutuhan industri, selain kebutuhan rumah tangga.
Pendanaan tersebut, kata Kausar, akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sarana transmisi listrik dengan daya 150 kilovolt, penambahan gardu induk, pemasangan dan pemutakhiran peralatan baru, termasuk "switchgear".
Selain itu, kata dia, pendanaan itu akan digunakan PLN untuk menambah dan memperkuat jaringan bertegangan menengah dan rendah.
"Termasuk pemasangan trafo distribusi, sambungan baru, dan boks meter pelanggan. Program juga akan menyediakan peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan bagi PLN," ujarnya.
Menurut ADB, penguatan transmisi listrik di Sumatera ini akan mendorong tingkat elektrifikasi mencapai 90 persen di Sumatera pada 2019. Hal ini juga, kata Kausar, akan mendukung target pemerintah untuk memberikan akses listrik universal pada 2024, dari saat ini yang berada di level 84 persen.
Pinjaman tersebut terdiri dari pendanaan Penguatan Jaringan Kelistrikan - Program Sumatra sebesar 575 juta dolar AS dari Sumber Daya Modal Biasa (Ordinary Capital Resources) ADB. Selain itu, sisa sebesar 25 juta dolar AS dari Dana Infrastruktur ASEAN, dengan ADB sebagai pemberi pinjaman tercatat (lender of record).
Pendanaan ini menggunakan pendekatan pinjaman berbasis hasil (yaitu dengan mengaitkan pencairan pinjaman pada hasil yang dicapai). ADB mengklaim mekanisme pinjaman ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pinjaman ini juga merupakan pinjaman langsung pertama ke BUMN di Indonesia dengan jaminan dari negara.
Pinjaman tersebut akan mendukung sebagian investasi PLN untuk peningkatan dan perluasan di Sumatera dari 2015 sampai 2019, yang seluruhnya diperkirakan memerlukan US$ 10,8 miliar.
Dana ini juga merupakan bagian dari paket jangka menengah dukungan ADB yang lebih besar bagi penguatan jaringan kelistrikan Indonesia, yang diperkirakan akan mencakup bantuan pinjaman bagi kawasan Jawa-Bali dan kawasan timur Indonesia antara 2016 sampai 2019.
Program ini dijadwalkan berlangsung dari Desember 2015 sampai Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News