Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara menargetkan segera merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 1.500 megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Pembangunan PLTA ini beriringan dengan tugas Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun sedikitnya 49 bendungan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Rabu (25/11) menjelaskan, saat ini dari bendungan dan bangunan perairan yang ada, yang sudah siap dibangun menjadi PLTA dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) itu ada 18 lokasi, seperti bendungan Lodoyo dan bendungan Perjaya di Komering, Jatigede di Cirebon, dan Jati Barang di Indramayu.
Sementara, Direktur Regional Bagian Jawa Tengah PT PLN Nasri Sebayang menambahkan, saat ini ada lima lokasi bendungan yang sedang dikerjakan oleh PLN demi mencapai total kapasitas 1.500 MW. "Hingga tahun 2019 PLN akan membangun satu PLTA di Asahan III, Peusangan, Aceh ada 3 bendungan, dan Cisokan, Jawa Barat 1 bendungan," kata pada Rabu (25/11).
PLTA Cisokan 1.040 MW, PLTA Asahan III 160 MW, PLTA Peusangan 82 MW, dan beberapa PLTA skala kecil. Dari yang sedang dibangun tersebut, Nasri mengatakan PLN sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli untuk 1.400 MW. Dalam 2-3 tahun ke depan, pembangunan PLTA bisa selesai semua.
Adapun total kapasitas terpasang PLTA milik PLN saat ini sudah 4.000 MW. Pada tahun 2025 ditargetkan bisa mencapai 6.000 MW pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News