kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.588   54,00   0,32%
  • IDX 6.948   115,61   1,69%
  • KOMPAS100 1.006   18,58   1,88%
  • LQ45 780   15,05   1,97%
  • ISSI 221   2,39   1,10%
  • IDX30 405   7,65   1,93%
  • IDXHIDIV20 477   9,48   2,03%
  • IDX80 113   1,82   1,63%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,92   2,26%

ADB beri pinjaman US$ 5 miliar untuk sektor energi


Jumat, 09 Oktober 2015 / 20:27 WIB
ADB beri pinjaman US$ 5 miliar untuk sektor energi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Program pengembangan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan di Indonesia ternyata menarik perhatian Asian Development Bank (ADB). Country Director ADB Steven R Tabor mengatakan, ADB akan memberikan pinjaman sebesar US$ 5 miliar untuk keperluan energi di Indonesia untuk 4-5 tahun ke depan.

Penandatanganan pinjaman tersebut pun telah dilakukan ADB dengan Menteri ESDM, Sudirman Said Kamis (8/10) kemarin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bilang dana pinjaman tersebut merupakan komitmen yang cukup besar dan memiliki fleksibilitas untuk dimanfaatkan. "Tinggal nanti kita bisa merespons enggak untuk program yang baik,” kata Sudirman, Kamis (8/10).

Sementara itu, Steven menyebutkan prioritas kunci kemajuan energi di Indonesia adalah energi baru yang bersih. Untuk itu ADB berkomitmen untuk mendukung sebanyak mungkin pembangunan Pusat Riset dan Teknologi Energi Bersih.

Diharapkan dengan adanya Pusat Riset dan Teknologi Energi Bersih tersebut bisa menciptakan inovator teknologi bersih baik dengan teknologi dari dalam maupun luar negeri.

Steven bilang dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk memperbaiki sistem transmisi dan distribusi lewat PLN, sebagai salah satu dukungan untuk perbaikan stabilitas keamanan transmisi di Indonesia. Selain itu juga akan digunakan untuk memperkenalkan jaringan gas di Indonesia bagian timur dan mendukung proyek hydro power.

Selain dana pinjaman, ADB juga akan memberikan dana hibah, terutama untuk Pusat Riset dan Teknologi Bersih.

“Saya belum bisa memastikan jumlahnya, tergantung berapa banyak yang dibutuhkan. ADB sendiri akan invest beberapa juta dollar AS dan mencoba mencari donor lain untuk menanam hibah di pusat riset,” jelas Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×