Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) akan menggoncang struktur industri manufaktur di Indonesia. Kebijakan ini tak hanya meningkatkan beban produksi di industri pertekstilan tapi di seluruh sektor industri, dari hulu sampai hilir.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan beban produksi perusahaan akan terkerek karena biaya listrik meningkat. Bahkan, dia menduga nanti bakal ada perusahaan yang terpaksa mengompensasi kenaikan beban produksi tersebut dengan merumahkan karyawan mereka.
Namun, tak cuma perusahaan. Konsumen atau end user juga bakal terkena dampak kebijakan kenaikan tarif listrik ini. Pasalnya, selain berusaha mengempiskan beban produksi, perusahaan juga berpeluang untuk mengerek harga jual demi menutup peningkatan beban produksinya.
Ade mengambil contoh, di industri tekstil seperti yang dia geluti. Listrik di industri tekstil itu bisa memakan alokasi biaya hingga 20% dari struktur biaya. "Bayangkan bila tarif TDL dinaikkan? Tentu kenaikannya akan berdampak besar terhadap struktur biaya tadi," kata Ade kepada KONTAN, (11/6)
Hitungan Ade, kenaikan tarif tarif listrik bisa mengerek harga jual garmen untuk end user sebesar 10%. Kenaikkan harga jual ini karena terjadi kenaikan beban produksi dari hulu mencapai belasan persen. Jadi efek dari penaikan tarif TDL bakal seperti bola salju, hingga akhirnya harga jual ke konsumen melejit.
Sementara pada tataran persaingan industri dengan produk impor, kenaikan harga jual garmen akan menyebabkan harga jual produk garmen lokal lebih mahal 10% dibandingkan dengan produk impor. Buntutnya, impor garmen akan naik. Jika ini terjadi, upaya pemerintah yang mengurangi defisit neraca perdagangan tak akan tercapai.
Menghadapi ini, secara pribadi, Ade berpendapat tak mengharapkan insentif dari pemerintah. Dengan alasan, pemerintah mencabut subsidi listrik ini untuk penghematan anggaran. "Namun di luar pencabutan subsidi ini, saya berharap pemerintah untuk berbuat baik dengan tidak korupsi anggaran," tandas Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News