kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) buka kemungkinan anak usaha IPO tahun depan


Selasa, 15 Desember 2020 / 18:31 WIB
Adhi Karya (ADHI) buka kemungkinan anak usaha IPO tahun depan
ILUSTRASI. Adhi Karya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) monitoring pasar tahun depan untuk eksekusi rencana initial public offering (IPO) dua anak usaha yang sudah tertunda, PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (APG).

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menyebutkan penundaan IPO anak usahanya akibat pandemi Covid-19. "Memang anak usaha kami rencanakan IPO sejak 2019. Namun, karena kondisi market, daya beli, apalagi pandemi ini, semua jadi tertunda," ujarnya dalam paparan publik virtual, Selasa (15/12).

Namun, perusahaan tak menutup mata untuk kemungkinan IPO anak usaha dilakukan tahun depan, khususnya ACP. Namun, ia menegaskan kemungkinan tersebut selama didukung perubahan situasi ke arah yang lebih posifit dan juga terkait progres pembangunan LRT sendiri.

"Kami tetap memperhatikan pasar dan kami juga akan minta masukan ke pemegang saham dan konsultan-konsultan yang memahami market properti," sebutnya.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) siapkan belanja modal hingga Rp 3 triliun di 2021

Entus juga berujar, perusahaan juga akan mempersiapkan anak usahanya yang lain yaitu PT Adhi Persada Beton untuk IPO. "Syaratnya kalau bisa [dipersiapkan] tahun depan, kalau tidak bisa di tahun depannya," tambahnya.

Kemungkinan aksi korporasi tersebut juga lantaran perusahaan berupaya untuk mendapatkan tambahan dana untuk memenuhi belanja modal tahun depan.

Direktur Keuangan Adhi Karya Agung Dharmawan menambahkan, anggaran belanja modal tahun depan berasal dari internal, perbankan, dan juga aksi korporsi selama diperlukan. "Aksi korporasi itu IPO anak perusahaan rencananya, semoga pasarnya sudah bagus," tutupnya.

Tahun depan, emiten berkode saham ADHI ini menganggarkan kebutuhan belanja modal hingga Rp 3 triliun. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan proyek, pembelian alat, dan juga untuk anak usaha.

Selanjutnya: PPRO, ADHI, WIKA, WSKT dan INKP Berlomba Menerbitkan Obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×