Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) anggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun untuk tahun 2021.
Direktur Keuangan ADHI Agung Dharmawan mengatakan, dana capex tersebut salah satu gunaannya untuk membiayai beberapa proyek yang sedang dikerjakan perusahaan seperti proyek jalan tol Yogyakarta-Solo-Bawen.
Selain itu, anggaran belanja modal di tahun ini akan digunakan untuk pembelian alat hingga keperluan anak usaha
Untuk itu, perusahaan memperkirakan kebutuhan capex di tahun depan kurang lebih ada di kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. "Sumber dana campuran, dari internal dan bank, serta aksi korporasi bila diperlukan," jelas Agung, Selasa (15/12).
Saat ini, ada beberapa proyek besar yang masih dikerjakan perusahaan konstruksi plat merah ini. Seperti, LRT Jabodebek Fase I dengan progres pengerjaan 80% dan jalan tol Sigli-Banda Aceh dengan progres pengerjaan 60,1%.
Baca Juga: Harga saham melonjak 112% sebulan dan masuk UMA, begini kata Adhi Karya (ADHI)
Direktur Utama ADHI Entus Asnawi menyebut, untuk tren di tahun depan pihaknya melihat akan ada tren positif. Sebabnya, perusahaan optimis dengan distribusi vaksin yang akan mulai dilakukan tahun depan. Selain itu, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tetap berjalan dan budget infrastruktur cukup besar mencapai Rp 414 triliun.
"Kami optimis bisa bertumbuh di tahun depan," ujarnya.
Dari sisi kontrak baru, Entus bilang per 12 Desember, kontrak anyar yang sudah digenggam ADHI sebesar Rp 18,4 triliun. Ia memperkirakan hingga tutup tahun masih bisa mendapatkan kontrak baru lainnya sehingga diproyeksikan kontrak baru tahun ini ada di kisaran Rp 20 triliun.
ADHI mengejar pertumbuhan kontrak baru 20% untuk tahun depan. Dengan begitu, perkiraan kontrak baru di 2021 yang dipatok perusahaan BUMN ini sekitar Rp 24 triliun.
Kemudian, ia bilang dari sisi pendapatan lantaran carry over semakin meningkat maka ADHI juga memproyeksikan pendapatan tahun depan juga dapat bertumbuh 20%.
Selanjutnya: PPRO, ADHI, WIKA, WSKT dan INKP Berlomba Menerbitkan Obligasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News