Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) lewat anak-anak usahanya semakin gencar melakukan pengembangan bisnis properti. Saat ini, perusahaan pelat merah ini memiliki dua anak usaha yang bergerak sebagai pengembang yaitu PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP).
Kedua anak usahanya tersebut terus melanjutkan pengembangan-pengembangan baru tahun ini. Tidak hanya lewat pengembangan sendiri, keduanya juga melakukan sinergi dengan membentuk kerjasama operasi (KSO) untuk menggenjot penjualan.
APP dan ACP akan melakukan KSO untuk menggarap proyek apartemen di Bekasi Timur bertajuk LRT City Green Evenue. Proyek ini adalah pengembangan tahap II dari LRT City Eastern Green yang sudah dikembangkan ACP sebelumnya.
Di Bekasi Timur, ACP memiliki landbank seluas 15 hektare (ha) yang akan menjadi kawasan transit oriented development (TOD) dan seklaigus menjadi depo LRT Jabodetabek. Eastern Green dan Green Avenue tersebut bagian dari kawasan TOD tersebut.
Green Avenue ini akan dibangun tiga tower di lahan seluas 1,96 ha yang berlokasi di sisi stasiun LRT Jatimulya dengan kapasitas 2.668 unit apartemen. Proyek ini ditaksir akan menelan investasi Rp 1,2 triliun.
"Investasinya dari setoran modal masing-masing ACP dan APP, serta hasil penjualan nanti. Porsi kami setara dalam KSO tersebut," kata Amrozi Hamidi, Direktur Utama ACP di Jakarta, Senin (24/9).
Tahap awal, Green Avenue akan diluncurkan satu tower dulu dengan kapasitas 667 unit dengan tiga tipe ukuran yakni studio seluas 24 m², tipe 1BR berukuran 36 m², dan tipe 2BR berukuran 48 m². Harganya akan dibanderol Rp 13,6 juta per m² atau mulai Rp 350 jutaan per unitnya.
Pulung Prahasto, Direktur Teknik dan pengembangan APP mengatakan, sinergi antara dua anak usaha Adhi karya itu dilakukan untuk mempercepat pemasaran proyek tersebut.
"Kami melakukan kerjasama operasi dengan porsi yang seimbang. Dengan pemasaran dilakukan oleh tim APP dan juga tim ACP akan mempercepat pi senjualan sehingga pembangunannya akan cepat juga," kata Pulung.
Dia menambahkan, pengembangan proyek Green Avenue dilakukan karena keduanya melihat potensi pasar properti di Timur Jakarta terutama wilayah Bekasi sangat besar sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi massal seperti LRT Jabodetabek, Jalan Tol Becakayu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek elevated, dan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Menurut Pulung, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembelian properti di wilayah Timur Jakarta tersebut. Sebab jika menunggu sampai proyek-proyek infrastruktur itu jadi maka harga properti akan meningkat tajam.
Green Avenue tower I ditargetkan akan terjual semua tahun ini dan pembangunannya direncanakan akan dimulai pada Desember 2018. Semenatra serahterima unit ke pembeli ditargetkan pada 2021. "Tower kedua rencana akan dibangun tahun 2019 dan tower ketiga akan dibangun pada 2021," kata Amrozi.
Green Avenue merupakan proyek pertama yang digarap secara bersamaan antara APP dan ACP. Selama ini keduanya fokus dengan pengembangan masing-masing. Meskipun mulai bersinergi, mereka masih melanjutkan pengembangan proyek baru secara sendiri-sendiri.
ACP misalnya pada kuartal IV mendatang akan meluncurkan tiga proyek TOD lagi yaitu Cisauk Point, Oase Park di Ciputat, dan LRT City Cikoko di Jakarta Timur.
Cisauk Point akan diluncurkan pada November 2018 mendatang. Proyek ini dikembangkan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemilik lahan. Amrozi bilang, disana akan dibangun lima tower apartemen dan tahap pertama akan diluncurkan satu tower dulu dengan kapasitas 800 unit.
Sementara Oase Park akan dibangun sebanyak enam tower. Proyek yang akan diluncurkan pada Oktober mendatang ini dikembangkan bersama dengan Perum PPD sebagai pemilik lahan. Sedangkan LRT City Cikoko akan dikembangkan di lahan milik sendiri dan akan dirilis pada Desember 2018.
Dengan banyaknya peluncuran baru tersebut, anak usaha terbaru dari Adhi Karya ini optimis bisa mencatatkan marketing sales Rp 1 triliun. Sementara hingga saat ini, capaiannya masih di atas sekitar 50%.
Sementara Pulung mengatakan, penjualan APP hingga saat ini masih tercatat cukup bagus. Meskipun pasar properti nasional tengah lesu, APP masih yakin bisa mencapai target marketing sales yang ditetapkan tahun ini. Hanya saja, pulung tidak menyebutkan capaian penjualan pemasaran mereka hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News