Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak mau ketinggalan dengan pebisnis swasta, perusahaan plat negara berupaya mengoptimalkan lini bisnis hotel. Setelah PT Hotel Indonesia Group berupaya mengelola hotel milik BUMN, perusahaan konstruksi BUMN pun tak ketinggalan. Seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Malah, perusahaan ini berencana memisahkan lini bisnis properti khususnya departemen transit oriented development (TOD) dengan hotel dengan nama PT Adhi Commuter Properti. Manajemen ADHI berharap, pemisahan lini bisnis tersebut bisa mengoptimalkan aset perusahaan BUMN tersebut.
Apalagi Adhi tidak bisa terus menerus menginjeksi modal ke bisnis properti TOD dan hotel. "Nanti TOD bakal cari dana dan mengelola properti serta hotel," kata Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI kepada KONTAN, Selasa (20/2).
Ia harap pemisahan tersebut sudah bisa terjadi pada bulan April nanti, tepatnya tanggal 24 April setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 13 April 2018 nanti.
Sambil menunggu pembentukan lini bisnis tersebut, Adhi Karya untuk sementara tidak akan menambah hotel anyar sepanjang tahun ini. "Pasti hotel akan bertambah, tapi tidak tahun ini, karena kami tidak agresif dan mengelola hotel yang sudah ada terlebih dahulu," tuturnya.
Saat ini. Adhi Karya sudah mengelola tiga hotel yang ada di Jakarta, Medan serta Semarang. Dalam membangun hotel tersebut, Adhi tidak perlu keluar dana banyak karena berada di aset milik perusahaan sendiri.
Nah, nantinya, di perusahaan anyar tersebut, Adhi bakal menggarap proyek properti serta hotel di sepanjang jalur proyek LRT Jabodetabek yang tengah berlangsung. Adapun tipe hotel bakal menyesuaikan tipe proyek dan lokasinya. Bisa bintang tiga atau juga bintang empat.
Untuk sementara, Harris belum bisa merinci nilai dana yang dibutuhkan untuk ekspansi tersebut. Ini bakal menjadi tugas dari perusahaan baru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News