Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk tengah menanti tambahan kontrak baru dari proyek LRT Jabodetabek. Proyek kereta ringan itu diharapkan bisa menambah perolehan kontrak perusahaan pada kuartal III nanti. Diperkirakan, pada bulan September Adhi Karya akan meraih kontrak tahap I senilai Rp 15 triliun.
“Sekarang masih menunggu revisi Perpres (Peraturan Presiden),” ujar Budi Harto, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Senin (25/7).
Menurutnya, karena penundaan proyek tersebut, pada semester I kemarin kinerja perusahaan mengalami sedikit penurunan.
Budi bilang, pendapatan perusahaan dalam enam bulan pertama kemarin sedikit terkoreksi dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih perusahaan berhasil diraih sekitar Rp 50 miliar sampai Rp 60 miliar. Ia optimis jika kontraknya diteken, pendapatan perseroan akan berpengaruh signifikan.
Sampai pertengahan Juli ini, Adhi Karya baru saja mengantongi kontrak baru sekitar Rp 9 triliun atau baru memenuhi 36% dari target kontraknya Rp 25 triliun.
Jika proyek LRT tahap I masuk sekitar Rp 15 triliun pada bulan September, maka perolehan kontrak baru perseroan akan langsung meroket menjadi Rp 24 triliun.
Meski cukup besar, tapi Budi masih belum merencanakan revisi kontrak.
“Yang penting kami kejar kuartal III dahulu,” terangnya.
Sekarang ini progres pengerjaan proyek LRT ini sudah mencapai sekitar 7%. Bahkan perseroan sendiri sudah mengoperasikan 2 pabrik beton guna menunjang bisnis ini. Kedua pabriknya berlokasi di Sadang dan Cibubur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News