kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) Anggarkan Rp 1,5 Triliun Untuk Capex Tahun 2022


Senin, 17 Januari 2022 / 06:41 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) Anggarkan Rp 1,5 Triliun Untuk Capex Tahun 2022
ILUSTRASI. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam kisaran Rp 1,3 triliun-Rp 1,5 triliun untuk tahun 2022. ASSA akan menggunakan belanja modal untuk peremajaan produk, peningkatan produk dan layanan, serta pembelian mobil.

Perusahaan yang menyasar bisnisnya kepada korporasi ini tidak hanya menyediakan layanan sewa dan rental kendaraan bermobil saja. ASSA juga mengembangkan bisnisnya dengan penyediaan layanan transportasi logistik, layanan pengemudi, jual beli kendaraan online, dan layanan pengiriman parsel (Anteraja).

Dengan belanja modal tersebut, Adi Sarana Armada optimistis dapat membukukan pendapatan 30% lebih tinggi daripada tahun lalu. Target ini diprediksi berdasarkan meningkatnya kebutuhan konsumen layanan sewa dan rental mobil.

“Peningkatan didorong oleh perilaku konsumen yang menginginkan mobilitas tinggi dalam berkegiatan,” ujar Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari Memundurkan Hajatan IPO

 

Melalui ASSA, Prodjo berharap dapat memberikan layanan sewa dan rental mobil agar dapat mengurangi over capacity kendaraan bermobil. Salah satunya melalui layanan share car yang menjadi salah satu layanan unggulan ASSA. Asal tahu, hingga kuartal ketiga 2021, ASSA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 61,6% menjadi Rp 3,5 triliun.

Prodjo menambahkan, pihaknya pun mengambil ancang-ancang penggunaan mobil listrik. Sejauh ini ASSA baru melakukan pilot project kendaraan mobil listrik jenis Plug-in Hybrid Electriv Vehicle (PHEV). Jumlah mobil listrik yang dimiliki ASSA akan ditambah seiring jumlah permintaan konsumen.

Harga penjualan mobil listrik juga menjadi pertimbangan bagi ASSA dalam pengembangan layanan rental mobil. Seperti yang diketahui, harga kisaran mobil listrik di Indonesia paling murah sekitar Rp 600 juta.

Selain itu, ASSA juga mempertimbangkan resale value mobil listrik. “Dalam pengembangan layanan bisnis mobil listrik, harga mobil dan resale value menjadi unsur utama yang dipertimbangkan oleh ASSA,” tutup Prodjo.

Baca Juga: Incar Pertumbuhan 30% Tahun 2022, Begini Agenda Ekspansi Adi Sarana Armada (ASSA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×