kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar bisnis kebal wabah corona, pengusaha perlu fokus di lima poin penting ini


Rabu, 15 April 2020 / 11:24 WIB
Agar bisnis kebal wabah corona, pengusaha perlu fokus di lima poin penting ini
ILUSTRASI. Pengunjung diperiksa suhu tubuh dengan Thermal Scanner saat masuk Tunjungan Plaza di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspada


Reporter: Barly Haliem, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya mengancam nyawa manusia, wabah corona (Covid-19) juga mengacaukan perekonomian nasional. Bahkan ekonomi Indonesia diprediksi dapat masuk ke dalam skenario terburuk selama masa pandemi ini.

Pemerintah kini meningkatkan status imbauan physical distancing menjadi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut meningkatkan risiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi supply-chain, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas mereka.

Grant Thornton Indonesia, sebuah lembaga global yang menyediakan jasa audit, tax, dan advisory merangkum lima area yang bisa menjadi fokus pengusaha untuk melewati krisis ini

Pertama, cash management. Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk dapat melewati tantangan berat di tahun 2020. Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperpanjang pembayaran kreditor, negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan pelanggan untuk pembayaran lebih awal hingga mempertimbangkan keringanan pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.

"Cash management juga meliputi bagaimana perusahaan mampu melakukan forecast keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik," ungkap Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, dalam pernyataan resmi yang diterima KONTAN, hari ini (15/4).

Kedua, contingency planning. Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya.

Ketahui dimana titik-titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan menipis dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat ini. "Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas tinggi melalui kebijakan work from home dan remote meeting," kata dia.

Ketiga, pengelolaan pemegang saham. Perkiraan arus kas yang baik akan menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham. Disarankan perusahaan untuk proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan otoritas pajak, pemberi pinjaman hingga supplier utama untuk tetap mendapat dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×