kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,31   -0,24   -0.03%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar bisnis kebal wabah corona, pengusaha perlu fokus di lima poin penting ini


Rabu, 15 April 2020 / 11:24 WIB
Agar bisnis kebal wabah corona, pengusaha perlu fokus di lima poin penting ini
ILUSTRASI. Pengunjung diperiksa suhu tubuh dengan Thermal Scanner saat masuk Tunjungan Plaza di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspada


Reporter: Barly Haliem, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya mengancam nyawa manusia, wabah corona (Covid-19) juga mengacaukan perekonomian nasional. Bahkan ekonomi Indonesia diprediksi dapat masuk ke dalam skenario terburuk selama masa pandemi ini.

Pemerintah kini meningkatkan status imbauan physical distancing menjadi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut meningkatkan risiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi supply-chain, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas mereka.

Grant Thornton Indonesia, sebuah lembaga global yang menyediakan jasa audit, tax, dan advisory merangkum lima area yang bisa menjadi fokus pengusaha untuk melewati krisis ini

Pertama, cash management. Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk dapat melewati tantangan berat di tahun 2020. Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperpanjang pembayaran kreditor, negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan pelanggan untuk pembayaran lebih awal hingga mempertimbangkan keringanan pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.

"Cash management juga meliputi bagaimana perusahaan mampu melakukan forecast keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik," ungkap Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, dalam pernyataan resmi yang diterima KONTAN, hari ini (15/4).

Kedua, contingency planning. Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya.

Ketahui dimana titik-titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan menipis dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat ini. "Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas tinggi melalui kebijakan work from home dan remote meeting," kata dia.

Ketiga, pengelolaan pemegang saham. Perkiraan arus kas yang baik akan menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham. Disarankan perusahaan untuk proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan otoritas pajak, pemberi pinjaman hingga supplier utama untuk tetap mendapat dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia.

Keempat, perhatikan karyawan. Memahami profil karyawan menjadi sangat penting dalam situasi ini untuk menemukan berbagai opsi untuk solusi tenaga kerja dalam perusahaan. Pada beberapa situasi, pengusaha akan menghadapi posisi sulit antara mempertahankan karyawan atau harus melakukan pengurangan demi kelangsungan bisnis.

Kebijakan yang jelas untuk work from home, unpaid leave hingga kapan karyawan harus dikarantina di kondisi kesehatan tertentu perlu disampaikan agar karyawan tahu bagaimana posisi mereka dan dapat menerima pesan dari pemimpin bisnis.

Kelima, bentuk tim manajemen krisis. Bentuk tim khusus dan pastikan perwakilan dari tiap divisi saling berkomunikasi untuk membahas dan menentukan prioritas masalah yang dihadapi perusahaan dan mengantisipasi masalah yang dapat muncul ke depannya.

Komunikasi sejak dini dan keterbukaan dengan tim dapat membangun sistem komunikasi yang sehat dan menjangkau semua karyawan baik mereka yang bekerja dari rumah maupun yang masih melakukan pekerjaan di kantor. Komunikasi yang baik juga mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran para karyawan.

Johanna menegaskan, kunci untuk bertahan adalah tetap optimis dan selalu beradaptasi dengan keadaan. "Pengusaha yang dapat menyusun rencana terstruktur baik dimasa pandemi ini maupun setelah krisis mereda akan mampu bergerak lebih cepat kembali pada trajektori pertumbuhan semula,” kata dia.

Wabah Covid-19 pasti akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan maupun di masing-masing industri. "Para pengusaha perlu memastikan mendapat informasi terkini dari sumber berita yang kredibel sebelum menentukan strategi bisnis mereka," pungkas Johanna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×