Reporter: Azis Husaini | Editor: Yudho Winarto
Tim menegaskan perusahaan telah melakukan pembayaran pajak dan royalti Tambang Emas Martabe ke kas negara dan kewajiban lainnya yang diharapkan turut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Indonesia.
Seperti diketahui, tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan per 31 Desember 2017 memiliki sumberdaya 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas produksi Tambang Emas Martabe lebih dari 5 mtpa bijih yang menghasilkan sekitar 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun.
Pada Maret 2016, perusahaan konsorsium pertambangan yang dipimpin oleh EMR Capital, spesialis dana ekuitas pertambangan swasta asal Australia, resmi menjadi pemegang saham utama PT Agincourt Resources.
Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (pemda) tidak mengalami perubahan. Lebih dari 2.600 orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, sekitar 98% merupakan warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% direkrut dari masyarakat di sekitar tambang dan wilayah terdekat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News