Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Agri Makmur Pertiwi akan meningkatkan produksi benih jagung 25% menjadi 2.500 ton pada tahun ini. Alasannya, karena permintaan benih jagung naik, didorong kebutuhan jagung yang terus naik.
Junaidi Sungkono, Direktur Utama Agri Makmur Pertiwi memprediksi, penjualan benih jagung PT Agri tahun ini minimal 2.000 ton, sedangkan 500 ton lainnya digunakan sebagai stok. "Realisasi penjualan benih jagung tahun lalu 80% produksi," katanya, Selasa (5/3).
Untuk mencapai target dan meningkatkan kualitas benih, tahun ini Agri Makmur menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 10 miliar. Dana itu salah satunya untuk meningkatkan fasilitas penunjang laboratorium bibit.
Dengan realisasi penjualan yang cukup tinggi, Agri Makmur berusaha memaksimalkan lahan pembibitan. Apalagi selama ini lahan pembibitan dan mesin produksi bibit jagung milik Agri Makmur masih cukup besar dan belum maksimal. Dari total kapasitas terpasang produksi benih jagung sebanyak 5.000 ton per tahun, kapasitas produksi yang terpakai baru 50%.
Junaidi mengatakan, saat ini pasar utama benih jagung Agri Makmur masih di Jawa. Dari total penjualan tahun lalu, 60% masih di Jawa. Sementara sisanya dijual ke sentra produksi di luar Jawa.
Dengan merek Pertiwi, Agri Makmur memiliki dua varietas benih jagung yang sudah dipasarkan. Harga benih jagung Pertiwi beragam, mulai dari Rp 45.000 per kilogram (kg) hingga Rp 48.000 per kg.
Jika dibandingkan dengan pemain lain, pangsa pasar benih jagung Pertiwi masih relatif kecil. Jika kebutuhan benih jagung nasional sebanyak 36.000 ton per tahun, penjualan benih Agri Makmur tahun lalu hanya sekitar 4 % saja.
Agri Makmur Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi benih jagung, padi dan sayuran. Benih hortikultura yang diproduksi perusahaan ini antara lain mentimun, kacang panjang, melon, semangka, kangkung, bayam, sawi, kubis, semangka tanpa biji, cabai, padi, dan selada.
Anton Supit, Ketua Umum Dewan Jagung Nasional mengatakan, benih jagung yang bagus memiliki kontribusi besar bagi kesuksesan perkebunan jagung di Indonesia. "Sayang, produktivitas jagung lokal masih kalah jauh dibandingkan tanaman jagung asal Amerika (AS)," katanya.
Produktivitas kebun jagung di AS bisa mencapai 9,9 ton -10 ton per ha, sedangkan kebun jagung lokal rata-rata 5 ton per ha. Idealnya produktivitas lahan perkebunan jagung lokal 7 ton-8 ton per ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
