kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AGRI sebut stok gula rafinasi cukup untuk penuhi kebutuhan industri mamin


Jumat, 29 Januari 2021 / 14:36 WIB
AGRI sebut stok gula rafinasi cukup untuk penuhi kebutuhan industri mamin
ILUSTRASI. Buruh angkut memindahkan karung berisi gula rafinasi yang akan dikirim melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (10/8/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) memastikan jika stok gula rafinasi mencukupi. Ketua Umum AGRI Benardi Dharmawan mengungkapkan, industri gula rafinasi hingga saat ini terus melakukan proses produksi dan mendistribusikan gula rafinasinya ke industri makanan dan minuman.

Dirinya juga membantah jika saat ini industri makanan dan minuman tengah kekurangan stok gula tersebut.

"Untuk sekarang tidak (stok tidak kekurangan). Kita sedang gencar-gencarnya produksi sebagai antisipasi untuk mengakomodir kebutuhan makanan dan minuman jelang Ramadan dan Lebaran, yang biasanya mengalami lonjakan permintaan. Jadi sampai sejauh ini kita punya costumer industri makanan dan minuman tidak ada keluhan (kekurangan stok gula rafinasi)," jelas dia dalam keterangannya, Jumat (29/1).

Baca Juga: Bisnis ban belum menggelinding kencang, produsen ban kurangi karyawan

Benardi menjelaskan, untuk semester I 2021 ini, industri gula rafinasi mendapatkan izin impor raw sugar sebesar 1,9 juta ton. Ini dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan industri saat Ramadan dan Lebaran. "Untuk Ramadan kita siapkan 1 jutaan ton (gula rafinasi). Itu sampai Mei 2021, sampai hari raya," terangnya.

Menurut dia, industri gula rafinasi juga siap untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman jika terjadi lonjakan kebutuhan gula rafinasi.

"Ini sesuai dengan permintaan. Kalau mereka ada tambahan biasanya akan terjadi di bulan Maret,  tapi sejauh ini dinilai sudah cukup. Harga juga tidak ada fluktuasi karena sudah kontrak," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Benardi berharap tidak ada kekhawatiran industri makanan dan minuman mengalami kekurangan bahan baku gula rafinasi, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2021.

Baca Juga: Direktur Keuangan Kino Indonesia menilai penerapan PPKM secara total tidak optimal

"Stok aman, tidak ada kekurangan. Sesuai dengan schedule kontrak kita (dengan industri makanan dan minuman)," ujarnya.

Benardi juga menyampaikan apreasiasi kepada pemerintah yg tanggap dan cepat dalam proses penerbitan Rekomendasi dan Izin Impor setelah keputusan Rapat Koordinasi Terbatas tingkat Menteri, sehingga pemenuhan gula rafinasi bagi Industri Makanan dan Minuman dapat terpenuhi.

Selanjutnya: Pasar ban diperkirakan belum menggelinding kencang tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×