kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agrowisata di Perkebunan Anggur Hatten Bali (WINE)


Senin, 06 November 2023 / 16:00 WIB
Agrowisata di Perkebunan Anggur Hatten Bali (WINE)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pariwisata di Bali tidak ada habis-habisnya. PT Hatten Bali Tbk (WINE) memperkenalkan agrowisata anggur di kebun produksinya.

Direktur Utama WINE Ida Bagus Rai Budarsa mengatakan, tujuannya untuk mengedukasi wisatawan dan penikmat anggur agar mengenal proses penanaman hingga perawatan anggur yang menjadi bahan baku utama produksi wine.

WINE memiliki lima titik lokasi kebun anggur yang tersebar di Bali. Salah satu lokasinya di wilayah Desa Sanggalangit, Kabupaten Buleleng, Singaraja.

Berdiri di atas lahan seluas 15 ha, WINE menanam beberapa jenis anggur seperti shiraz hingga chenin blanc. "Bahan baku anggur, kami impor dua ribu ton dari Australia," cerita pria yang disapa Gus Rai ini, Kamis (2/11).

Baca Juga: Tambah Kapasitas Produksi, Hatten Bali (WINE) Siapkan Capex Rp 10 Miliar pada 2024

Perkebunan anggur milik Hatten Bali terbilang luas. Pada masa awal-awal kemunculan dan memproduksi wine, luas lahannya disebut mencapai 25 hektare (ha). Terus meluas, kini Hatten Wines mengelola kebun anggur seluas 60 ha.

Bekerja sama dengan jaringan petani lokal di Bali, saat ini setidaknya ada sekitar 10 varietas anggur yang dibudidayakan, baik yang berjenis lokal seperti anggur hijau atau Muscat Saint-Vallier hingga anggur Syrah.

Pengolahan anggur PT Hatten Bali Tbk (WINE)

Sebagai destinasi agrowisata, wisatawan juga bisa untuk mengetahui proses pengolahan anggur hingga menjadi wine. Wisatawan yang datang juga dapat merasakan langsung sensasi memetik berbagai varietas anggur dengan panduan dan arahan dari pemandu.

 

Pastinya, wisatawan juga bisa mencicip wine hasil produksi secara langsung. "Musim panen dalam setahun ada 3 kali, tapi panen dengan hasil yang terbaik sebanyak dua kali pada Juni-Juli dan September-Oktober," terangnya Gus Rai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×