Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Perusahaan properti menyambut tahun 2014 dengan rasa pesimistis. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), misalnya, hanya memproyeksikan pendapatan maupun laba bersihnya tumbuh sama dengan rata-rata industri yaitu sebesar 10%.
Padahal pengembang ini berhasil meraih pertumbuhan 30% di tahun-tahun sebelumnya. "Siklus properti sangat bergantung pada suku bunga bank. Apalagi, pemilu yang akan digelar tahun depan bisa membawa dampak psikologis," jelas Wakil Direktur Utama APLN Indra Wijaya di Jakarta, Rabu (27/11).
Sebagai langkah antisipasi, Agung Podomoro akan menyesuaikan produk dari segi harga atau metode pembayaran. "Kami akan fokus ke segmen menengah dan menawarkan metode pembayaran yang lebih beragam selain kredit pemilikan rumah (KPR)," terangnya.
Selain itu, Agung Podomoro juga berniat mengerek porsi pendapatan berulang. Kontribusi pendapatan berulang yang saat ini 22% diharapkan bertambah menjadi 30% seiring dengan makin banyaknya mal dan hotel baru yang beroperasi.
Penurunan kinerja sejatinya sudah dirasakan APLN di penghujung tahun ini. Per kuartal III-2013, penjualan dan pendapatan usaha perusahaan turun tipis 1% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 3,48 triliun. Laba bersih perusahaan juga merosot 5% menjadi Rp 678,5 miliar. Meski begitu, perusahaan tidak merevisi target pendapatannya tahun ini yaitu Rp 5 triliun.
Kendati pertumbuhan yang diharapkan tidak terlalu tinggi, APLN tetap menyiapkan ekspansi di tahun 2014. Indra menyatakan perusahaan ini akan mengakuisisi sedikitnya tiga lahan.
Dua lahan pertama masih berada di Jakarta. "Yang ketiga, kami akan masuk ke Surabaya karena belum pernah menggarap proyek di sana," ujar Indra. Namun dia tidak merinci rencana pengembangan dan nilai investasi untuk masing-masing lahan.
Yang jelas, Agung Podomoro mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4,5 triliun untuk mendukung semua rencana ekspansi bisnis di 2014. Adapun sumber pendanaannya akan berasal dari obligasi, laba dan uang muka penjualan proyek.
Belanja modal terbesar akan mengalir untuk pembangunan superblok Podomoro City Medan yang terdiri dari apartemen, kantor, area komersial, dan hotel bintang lima. Sekedar mengingatkan, APLN baru menuntaskan akuisisi lahan Podomoro City Medan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News