Reporter: David Oliver Purba | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Industri makanan dan minuman semakin tergerus akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Setelah Juli lalu sempat naik karena ditopang oleh efek lebaran, Namun penjualan makanan minuman pada Agustus kembali loyo.
Bahkan Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Agustus 2015, pertumbuhan industri makanan minuman dalam negeri akan menciut sebesar 7%.
Menanggapi prediksi tersebut, Ketua Gabungan Pegusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi Lukman seakan mengiyakan ramalan BI.
Adhi bilang, Agustus lalu terjadi penurunan penjualan untuk makanan minuman.
Namun Adhi mengaku masih belum mendapatkan data pasti nilai penurunan tersebut.
“Data Agustus belum final, satu dua hari data akan terkumpul,” ungkap Adhi kepada KONTAN, Kamis(10/9).
Adhi menambahkan, susutnya penjualan di bulan Agustus, selain diakibatkan daya beli yang turun, juga dipengaruhi banyaknya stok makanan yang masih menumpuk di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News