kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahlan Wa Sahlan investor Arab Saudi


Selasa, 28 Februari 2017 / 11:39 WIB
Ahlan Wa Sahlan investor Arab Saudi


Reporter: Petrus Sian Edvansa, Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ahlan wa sahlan, selamat datang Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Sambutan masyarakat Indonesia terhadap Raja Arab Saudi ini terbilang gegap gempita.

Selain karena membawa barang dan rombongan yang jumbo, kedatangan ini juga membawa iming-iming janji investasi senilai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 333 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.350). Investasi ini dijanjikan masuk kilang minyak dan gas bumi, pariwisata dan banyak lagi.

Mudah-mudahan janji tersebut bisa terealisasi. Maklum, sepanjang sejarahnya, nyaris tak terdengar investasi besar Arab Saudi di Indonesia.

Lima tahun terakhir, nilai tertinggi investasi pemodal negeri Petro Dollar itu tercapai tahun 2015, yakni US$ 30,4 juta yang masuk ke industri kimia dasar, farmasi, hotel dan restoran dan perdagangan. "Jika dihitung periode 2012-2016, realisasinya US$ 34,6 juta," kata Tamba Hutapea, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Senin (27/2).

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Arab Saudi selama 2016 hanya US$ 900.000 atau Rp 11,7 miliar. Sebagai perbandingan, pebisnis hotel lokal berinvestasi minimal Rp 50 miliar untuk membangun hotel bujet.

Tahun lalu, nilai investasi Arab Saudi di Indonesia berada di urutan 57, bahkan di bawah Mali yang berinvestasi US$ 1,1 juta. Indonesia masih mengandalkan investasi pemodal Singapura yang mencapai US$ 9,1 miliar, Jepang senilai US$ 5,4 miliar dan China sekitar US$ 2,66 miliar.

Ketimbang negara lain, selama ini, investasi Arab Saudi ke Indonesia di urutan buncit yakni ke 36. Ini masih di bawah Turki yang membenamkan modal US$ 89,6 juta.

Pun Indonesia tercatat minus dalam perdagangan dengan Arab Saudi. Indonesia mengandalkan impor minyak dari Arab Saudi (lihat tabel).

Carmelia Hartoto, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia belum memperkirakan potensi investasi Arab Saudi karena sampai kini belum ada tawaran kerjasama dari investor Arab. "Pemerintah yang tahu agendanya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×