Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan bocornya data warga Indonesia yang berasal dari data pemilu di Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya menjadi warning bagi pemerintah. General Manager Asia Tenggarai Kaspersky, Yeo Siang Tiong mengatakan, pemilu menjadi bagian sangat penting dan kritikal bagi negara dan elemen penting dari demokrasi. "Oleh karena itu, jumlah data yang dikumpulkan, ditransfer, dan disimpan oleh pemilu juga menjadikannya target yang matang bagi para pelaku kejahatan siber," kata Yeo Siang Tiong, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (22/5).
Menurutnya, mengamankan data mulai dari proses menyalurkan hingga penyimpanan akan selalu menjadi tantangan. Pertama, beragamnya sistem yang dikelola secara lokal. Kedua, mesin turun temurun (legacy machine) yang tidak dirancang untuk dunia yang terhubung. Ruang siber yang sangat terhubung sekarang, membuka data pemilu bagi para peretas lokal maupun asing. Perangkat keras dan sistem lama yang digunakan juga menambah kesulitan untuk mengamankannya.
Oleh karena itu, penting bagi negara untuk membangun kepercayaan rakyat. "Hal yang bisa dilakukan adalah mendorong transparansi dalam sistem. Ini berarti membuka kemungkinan untuk audit terbuka yang dapat disaksikan oleh masyarakat dan menunjukkan, pemilu adalah sesuatu yang ditanggapi dengan serius," terang Yeo Siang Tiong.