Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Indonesia AirAsia tidak kehilangan akal. Usai ditolak permintaan penebalan landasan (overlay) Bandara Husein Sastranegara, Bandung oleh PT Angkasa Pura II (Persero), AirAsia meminta Pemprov Jawa Barat menyediakan dana untuk overlay.
Direktur Pemasaran dan Distribusi AirAsia Widijastoro Nugroho mengaku maskapainya bisa mengerti jika AP II menganggap overlay senilai Rp 60 miliar tidak ekonomis.
"Kalau AP II tidak mau investasi Rp 60 miliar, sebaiknya Pemprov Jabar yang membiayainya. Karena kalau sampai penerbangan kami ke Bandung ditutup dengan alasan tidak bisa didarati Airbus A320, yang rugi tentu masyarakat Bandung," ujar Widijastoro, Selasa (1/6).
Kerugian tersebut disebutnya jauh lebih besar dibanding Rp 60 miliar yang harus dikeluarkan untuk overlay. Karena jika tidak ada turis yang diangkut ke Bandung, otomatis hilang pula duit yang dibelanjakan turis tersebut di kota Bandung untuk hotel, restoran dan cinderamata lainnya.
Ia memastikan penerbangan AirAsia ke Bandung dari Kuala Lumpur, Denpasar, Medan, dan Singapura masih bisa dilakukan sampai November 2010 menggunakan Boeing 737-300. Namun, setelah tanggal tersebut penerbangan ke Bandung terancam ditutup menyusul berakhirnya kontrak sewa pesawat itu dengan lessor.
"Sewa Boeing sampai November ini. Kalau belum dilakukan overlay ya kami tidak bisa angkut penumpang kesana karena pakai Airbus A320 bandaranya tidak bisa menampung," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News