Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun kebijakan penghematan anggaran yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 diprediksi berdampak pada berbagai sektor, termasuk industri penerbangan, AirAsia tetap optimistis menghadapi tahun 2025.
Kebijakan tersebut menekankan efisiensi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), salah satunya dengan memangkas anggaran perjalanan dinas pemerintah hingga 50 persen.
Baca Juga: AirAsia (CMPP) Targetkan Tambah 5 Armada Baru Sepanjang Tahun 2025
Langkah ini berpotensi menurunkan permintaan transportasi udara, terutama untuk rute domestik yang selama ini banyak digunakan untuk perjalanan dinas.
Namun, Head of Indonesia Affairs & Policy AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga menilai, dampak kebijakan ini terhadap operasional AirAsia tidak akan terlalu besar.
"Pasti ada pengaruhnya, terutama pada perjalanan dinas. Namun, mayoritas rute domestik AirAsia lebih banyak melayani sektor wisata, sehingga dampaknya tidak signifikan," ujar Eddy kepada wartawan, Jumat (14/2).
Baca Juga: AirAsia (CMPP) Targetkan Tambah 5 Rute Internasional Baru pada 2025
Ekspansi Rute Internasional dan Penambahan Armada
Di tengah potensi penurunan permintaan perjalanan dinas, AirAsia tetap agresif dalam ekspansi bisnisnya.
Eddy mengungkapkan bahwa maskapai ini berencana membuka rute internasional baru ke Australia dan India, dua pasar utama yang menjadi penyumbang terbesar bagi penumpang AirAsia.
"Tahun ini kami berencana menambah 4 hingga 5 rute baru ke Australia dan India, karena kedua negara tersebut merupakan pasar utama bagi kami," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Penurunan Tarif Tiket Pesawat Lebaran 2025, Ini Kata AirAsia
Selain ekspansi rute, AirAsia juga akan meningkatkan jumlah armada pesawatnya.
Saat ini, maskapai tersebut mengoperasikan 25 pesawat, dan pada tahun 2025 ditargetkan bertambah menjadi 30 pesawat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional yang terus berkembang.
"Pada 2024, AirAsia mengangkut sekitar 1,2 juta wisatawan Indonesia ke destinasi utama seperti Malaysia dan Australia. Tahun 2025, kami menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 1,6 juta penumpang," tambah Eddy.
Selanjutnya: OJK Kaji Kehadiran Produk ETF Berbasis Kripto, Begini Respon MI
Menarik Dibaca: KAI Luncurkan KA Perintis Cut Meutia di Aceh, Tarif Rp 2.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News