kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Airlangga Hartarto Ungkap Penyebab Gerai Ritel Modern Berguguran Awal Tahun 2025


Jumat, 13 Juni 2025 / 15:40 WIB
Airlangga Hartarto Ungkap Penyebab Gerai Ritel Modern Berguguran Awal Tahun 2025
ILUSTRASI. Airlangga Hartarto, Indonesia's Coordinating Minister for Economic Affairs, gestures as he talks during an interview with Reuters at his office in Jakarta, Indonesia, June 8, 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang penutupan ritel modern banyak terjadi pada awal tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa fenomena ini terjadi akibat jarak gerai ritel satu dengan yang lainnya terlalu dekat.

Kondisi gerai ritel yang berdekatan antar satu sama lain ini akhirnya menyebabkan terjadinya predatory pricing. Hal itu akhirnya menyebabkan ada beberapa gerai ritel yang tak mampu bertahan.

"Memang di beberapa daerah jaraknya terlalu dekat satu dengan yang lain. Jadi terjadi predatory pricing," ujar Airlangga di agenda pembukaan Holiday Sale di Tangerang Selatan, Jumat (13/6).

Baca Juga: Penjualan Eceran di Sektor Ritel: Surabaya dan Denpasar Tumbuh, Jakarta Anjlok

Menurut Airlangga, pemilihan lokasi dalam membangun ritel itu penting, karena memengaruhi market pasarnya.

Ada pun penurut pantauannya, kondisi ritel di beberapa daerah masih berjalan dan beroperasi dengan baik.

"Ya tentu, ini namanya tergantung lokasi dan daerah. Kalau kita lihat beberapa daerah dan beberapa lokasi kan cukup baik. Seperti tadi kan kita lihat di Gorontalo, di Pontianak, dan yang lain," tambahnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Solihin, menyampaikan bahwa kondisi industri ritel di sepanjang tahun 2025 ini berat, apalagi setelah lewatnya masa-masa festive.

"Tahun ini kita merasakan setelah festive ya, ini tahun yang berat buat kita," ujarnya di kesempatan yang sama.

"Itu juga tantangan buat kita. Kita lihat lah. Dan peak season akan terjadi baru di Nataru. Itu kan masih panjang dari sekarang," tambahnya lagi.

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Saham Emiten Ritel Loyo

Oleh sebab itu, Aprindo menggagas berbagai program yang diharap bisa memantik minat masyarakat untuk berbelanja di ritel, salah satunya dengan program Holiday Sale 2025 yang baru diluncurkan hari ini.

"Untuk itu kita bersama Kemendag, Menko Perekonomian untuk support, dan kegiatan-kegiatan itu menarik. Tadi kan ada stimulus-stimulus yang disampaikan tadi ya. Dan kita harapkan ini juga bisa memperkuat daya beli masyarakat," katanya.

Selanjutnya: Jokowi Tanggapi Kapal Pengangkut Bijih Nikel Berinisial JKW di Raja Ampat

Menarik Dibaca: Promo Wingstop Birthday Treat 5 Hari Saja, Beli 5 Gratis 5 Cuma Rp 50.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×