kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

AirNav siapkan skenario penerbangan erupsi G.Agung


Rabu, 22 November 2017 / 09:36 WIB
AirNav siapkan skenario penerbangan erupsi G.Agung


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menyampaikan bahwa letusan Gunung Agung yang terjadi pada hari Selasa (21/11) tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali.

Meski demikian, AirNav Indonesia akan terus memantau perkembangan secara ketat dan menyiagakan seluruh personilnya. AirNav cabang Bali terus memonitor keberadaan debu vulkanik di bandara Ngurah Rai dengan paper test dan koordinasi erat dengan BMKG dan PVMBG/posko aktif.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG, dan juga mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan Volcanic Ash paper test dan hasilnya adalah nill VA. Selain itu Pilot Report (PIREP), dimana pilot melaporkan kepada AirNav bahwa ada awan abu kecil dari Gunung Agung Agung bergerak ke arah timur.

"Sehingga sampai saat ini kami sampaikan kepada publik bahwa tidak ada abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dan erupsi Gunung Agung tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. Apalagi perkembangan terakhir, erupsi semakin mengecil," ujar Wisnu di Jakarta, Rabu (22/11).

AirNav juga memastikan, kegiatan penerbangan dari dan ke Bali hingga saat ini masih berlangsung normal. Tidak ada penerbangan yang dialihkan atau dibatalkan.

Meski demikian, AirNav telah menyiapkan rencana kontigensi (contigency plan) guna mengantisipasi jika gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl tersebut mengalami peningkatan status. Mulai dari memvektor pesawat untuk menghindari area terdampak hingga menyiapkan bandara di sekitar Bali sebagai bandara alternatif bila Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar tidak dapat beroperasi karena terdampak erupsi.

"Pada bulan September lalu kami kan sudah mengumpulkan seluruh general manager di bandara yang akan dijadikan alternate dan menyiapkan skenario-skenario bila terjadi peningkatan," terang Wisnu.

AirNav Indonesia sudah menyiapkan 10 bandara sebagai pilihan pengalihan. Kesepuluh bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi. "Jadi koordinasi sudah kami lakukan dan sekarang kami bersiaga penuh. Publik tidak perlu kuatir berlebihan, apalagi perkembangan terakhir dilaporkan bahwa erupsi semakin mengecil," pungkas Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×