Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Umumnya belajar kelompok kerap jadi aktivitas pelajar yang dilakukan di rumah salah satu siswa. Dahulu kerap kegiatan belajar kelompok kerap jadi wadah untuk bertukar ilmu selain bimbingan belajar di luar jam sekolah.
Kini dengan majunya teknologi, belajar bersama tak harus bertatap muka. Hanya dengan satu aplikasi satu siswa dapat bertukar catatan atau saling berbagi rumus dengan siswa lain, bahkan beda sekolah atau beda daerah secara real time.
CEO dan Founder MejaKita Naufal Aktsa Midy Efendy menceritakan platform MejaKita ada lantaran keresahannya dan 10 kawannya di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) perihal ketimpangan pendidikan antara daerah di Indonesia. Dari situlah lahir platform MejaKita pada 2016.
"MejaKita bukanlah platform bimbel online seperti yang lainnya, kami adalah platform diskusi antar siswa secara digital melalui aplikasi baik di Android ataupun iOS," jelas Aktsa saat dihubungi KONTAN.
MejaKita memiliki beberapa fitur yaitu Diskusi PR, Berbagi Catatan, Latihan Soal, Materi Belajar, Belajar Bersama dan Rumus. Dari beberapa fitur tersebut hanya dua yang diberlakukan monetisasi oleh MejaKita.
Untuk fitur Diskusi PR user MejaKita cukup merogoh kocek maksimal Rp 3.000 untuk satu soal dengan empat sub bab pertanyaan. Sedangkan fitur Berbagi Catatan, siswa hanya perlu membayar Rp 1.000 saja untuk tiap catatan.
Keuntungan yang diperoleh siswa yang melakukan diskusi di MejaKita ialah mereka bisa mendapat penghasilan dari pertanyaan yang mereka jawab atau catatan yang dibagikan. Untuk catatan, siswa wajib mengunggah minimal 2 bagian foto catatan mereka dan secara otomatis catatan akan tersimpan di MejaKita.