Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadikan Indonesia pasar yang begitu menjanjikan. Steven Vanada, Direktur Cyber Agent Ventures mengemukakan hal itu, kemarin.
Perusahaan yang dipimpinnya, bersama dengan pemodal bidang teknologi informasi Convergence Ventures yang dipimpin Andrian M. Li menggelontorkan dana hingga 4,2 juta dollar AS bagi Global Rooms Limited, pemilik dan operator sistem reservasi hotel NIDA Rooms.
"Indonesia mengontrol 40 persen pasar MEA. Maka kuasailah pasar Indonesia," kata Steven sambil menambahkan bahwa pasar tersebut menguntungkan.
NIDA Rooms yang dipimpin oleh CEO dan Co-Founder Kaneswaran Avili bakal menggunakan uang sebesar itu untuk pengembangan bisnis di Indonesia serta untuk meningkatkan pangsa pasar secara agresif di ASEAN.
NIDA Rooms diperkenalkan di Indonesia sejak 9 September 2015 dan resmi memiliki badan hukum sejak Desember 2015. NIDA Rooms bergerak menjadi operator layanan hotel secara virtual (VHO) yang pertama dan terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Catatan Kaneswaran menunjukkan, bisnis pihaknya menyasar hotel-hotel kelas bintang tiga ke bawah. Hotel-hotel seperti itu menjadi pasar potensial bagi pelancong berbiaya terbatas.
"Akhir tahun ini kami akan menggandeng 2.000 hotel di Indonesia," kata Kaneswaran sembari membeberkan bahwa sepanjang setahun silam, sudah seribu hotel di Tanah Air ikut bekerja sama.
Saat ini, kata Kaneswara, pihaknya sudah menuntaskan fase pertama pengembangan bisnis dengan bekerja sama dan mem-branding alias memperluas penyebaran merek sebanyak 3.500 hotel di empat negara ASEAN.
Perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi digital itu juga mengintegrasikan kegiatan pemasaran dengan berbagai agen perjalanan dalam jaringan (online) di seluruh dunia. (Penulis: Josephus Primus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News