kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan ada perusahaan furnitur investasi di KEK Kendal, ini tanggapan Chitose


Minggu, 18 Agustus 2019 / 18:05 WIB
Akan ada perusahaan furnitur investasi di KEK Kendal, ini tanggapan Chitose
ILUSTRASI. Rencana IPO PT. Chitose Internasional Tbk


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto mengklaim ada perusahaan China yang sedang dalam tahap relokasi di KEK Kendal. Prioritasnya orientasi ekspor furniture. Bahkan, Airlangga juga menyatakan kalau sektor furniture dari perusahaan Singapura sudah mulai masuk.

Sekretaris Perusahaan PT Chitose Internasional Tbk (CINT) Helina Widayani menyatakan pihak perusahaan hanya mengetahui investor asing yang ekspansi ke Indonesia ialah perusahaan baja asal China, Hebei Bishi Steel Group, yang bekerja sama dengan perusahaan asal Indonesia PT Seafer Kawasan Industri untuk membangun pabrik baja di Kendal. 

Menurut Helina, jika kerja sama tersebut berjalan lancar akan menguntungkan emiten produsen furniture yang berbahan logam tersebut. Sebab, hal itu dapat meningkatkan ketersediaan suplai material di pasar.

“Jika ada investor asing lain yang bergerak di bidang sama dengan kami, itu tentu menjadi tantangan kami untuk meningkatkan pangsa pasar dan inovasi,” ujar Helina kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8) lalu.

Baca Juga: Pasar Domestik Drop, Chitose (CINT) Merugi

Helina menjelaskan bahwa strategi CINT di tengah persaingan tersebut ialah berkolaborasi dengan beberapa rekan untuk mengembangkan original equipment manufacture (OEM).

Chitose juga tengah mengembangkan bisnis produk kasur sehat bermerek C-PRO yang bekerjasama dengan perusahaan Jepang. Sementara, di tengah perang dagang yang terjadi, pihak Chitose menyatakan akan memperkuat pemasaran dan kerjasama pasar luar negeri, utamanya dengan Jepang. 

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan semester I 2019, pendapatan CINT turun 7% year on year (yoy) menjadi Rp 148,76 miliar. Perolehan pendapatan baru memenuhi 28% dari target Chitose sepanjang tahun 2019 yang sebesar Rp 389 miliar.

Penurunan pendapatan tersebut kemudian berimbas pada gross margin Chitose yang turun 10% dari target 31%. Hal itu pula yang menyebabkan emiten tersebut mengalami kerugian hingga Rp 8,71 miliar. 

Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) membukukan rugi bersih, ini penjelasan manajemen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×